Chatbot ini sudah terintegrasi dalam dashboard dan laporan yang dibuat dengan Cloudera Data Visualization. Chatbot ini menggunakan data dari balik dashboard untuk memberikan insight mendalam yang bisa ditindaklanjuti oleh perusahaan. Pengguna cukup mengajukan pertanyaan dalam bahasa sederhana, dan AI chatbot akan mencocokkannya dengan data dan visual relevan untuk memberikan jawaban yang informatif dan berguna.
3. Cloudera Copilot untuk Cloudera Machine Learning
Didukung oleh model bahasa besar (LLM) yang telah dilatih, Cloudera Copilot dikembangkan untuk mengatasi masalah dalam penerapan model AI dan ML, termasuk data wrangling dan coding. Terintegrasi dengan lebih dari 130 model dan dataset dari Hugging Face, Cloudera Copilot dijanjikan akan mempercepat pengembangan aplikasi AI, data science, dan model, sehingga perusahaan dapat lebih cepat melihat manfaat bisnis dari machine learning.
Awal bulan ini, Cloudera mengumumkan akuisisi Operational AI Platform Verta, yang bertujuan semakin memperkuat kepemimpinan Cloudera di bidang AI dan ML. Integrasi asisten AI untuk SQL, BI, dan ML langsung ke dalam platform ini disebut Cloudera akan memulai fase berikutnya dari AI enterprise untuk pelanggan, dengan menyederhanakan dan meningkatkan penggunaan AI dan ML bagi semua pengguna.
Dipto Chakravarty, Chief Product Officer Cloudera, menyatakan bahwa Cloudera berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan terus memajukan AI. "Asisten-asisten berbasis AI kami yang baru menghilangkan hambatan, memungkinkan setiap pengguna untuk memanfaatkan kekuatan AI di seluruh organisasi mereka," pungkasnya.
Baca juga: Percepat Transformasi dengan GenAI, BNI Gandeng Cloudera & Nvidia
Baca juga: Twilio: Pemanfaatan AI Beretika Dapat Jadi Nilai Tambah Bisnis
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR