Pada kamera utama, aperture bukaannya terbilang sangat besar yaitu f/1.59 yang mampu menangkap cahaya sekitar dengan lebih baik. Ini yang membuatnya cocok bagi kebutuhan foto dalam kondisi pencahayaan minim serta kondisi malam hari.
Bagi Anda yang ingin membuat video, kamera belakangnya mampu merekam hingga resolusi 4K dengan frame rate 60fps. Untuk mode Slo-mo mendukung hingga resolusi 1080p dengan frame rate 240fps. Sedangkan dukungan pada kamera depannya hanya hingga resolusi 1080p dengan frame rate 60fps. POCO F6 juga dilengkapi dengan OIS dan EIS, yang kini menjadi standar seri F. Saat kami coba membandingkan fitur OIS saat aktif dan tidak aktif, hasilnya tidak terlalu berbeda jauh.
Spek Mid-end Mirip High-end
Lalu bagaimana performanya? Pengujian sintetis kami wakili dengan menjalankan beberapa aplikasi seperti Antutu Benchmark yang mampu mendapatkan skor 1,5 juta poin. Skor ini mirip-mirip dengan Snapdragon 8 Gen 2 yang digunakan pada smartphone kelas atas generasi sebelumnya. Begitu pula dengan skor PCMark serta skor single-core dan multi-core di Geekbench yang juga tinggi.
Dan seperti seri F sebelumnya, POCO F6 memang fokus untuk aktifitas berat seperti gaming. Selain dari sisi hardware, dari sisi software juga terlihat dengan hadirnya fitur Game Turbo. Fitur ini bisa diaktifkan dengan menggeser (swipe) dari sisi layar kiri ke tengah. Nantinya tampilan Game Turbo akan terlihat dengan beberapa pengaturan di dalamnya. Untuk mendapatkan performa terbaik, Anda bisa mengatur ke pilihan mode Wild Boost. Menggunakan teknologi berbasis AI, mode ini akan mengoptimalkan performa secara maksimal.
Ketika memainkan PUBG Mobile, tidak terdapat peningkatan fps (frame per-second) yang signifikan saat menggunakan pilihan mode Balanced dan Wild Boost. Hal yang sama juga terjadi pada Genshin Impact. Pada mode Wild Boost, peningkatan suhu lebih tinggi dan konsumsi daya lebih besar. Pada mode ini suhu tertinggi ada di bagian belakang dengan suhu sekitar 43 derajat celcius.
Selain gaming, performa Snapdragon 8s Gen 3 juga bisa diandalkan untuk produktivitas. Misalnya saja melakukan render video full HD berdurasi 1 menit ke resolusi 4K dengan frame rate 60fps tanpa tambahan efek apapun. Hasilnya, video bisa selesai cukup gegas hanya dalam waktu 42 detik saja. Hal ini cukup mumpuni, terutama bagi Anda yang suka membuat projek video pendek dari smartphone.
Baterai
Untuk menopang daya digunakan baterai dengan kapasitas 5.000 mAh yang terbilang standar di kelasnya. Namun untuk performa daya tahan penggunaannya cukup tangguh, meski bukan yang terbaik dikelasnya. Pengujian kami diantaranya dengan menjalankan PCMark Battery Life dengan tanpa internet dan mengatur refresh rate di 60 Hz dan tingkat brightness di 50%. Baterainya sendiri mampu bertahan hingga 16 jam 49 menit. Dan jika dirata-ratakan, penggunaannya aman untuk aktivitas keseharian dari pagi hingga malam hari.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR