Teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat membuat industri manufaktur Indonesia meningkatkan daya saing secara signifikan. Pasalnya, AI dapat dimanfaatkan di setiap proses bisnis, mulai dari meningkatkan layanan pelanggan, memudahkan pekerjaan karyawan, sampai membantu pengelolaan aset yang optimal.
Hal inilah yang dapat disimpulkan dari seminar “Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud” yang diselenggarakan di Surabaya pada Selasa (29/10). Acara ini diselenggarakan oleh IBM Indonesia bekerjasama dengan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia) dan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia).
Di hadapan IT professional dari puluhan perusahaan manufaktur Jawa Timur, Andi Fardiansyah (Country Technology Leader, IBM Indonesia) mengungkapkan komitmen IBM dalam mendukung pelaku industri manufaktur di Indonesia. “IBM siap membantu perusahaan manufaktur Indonesia meningkatkan produktivitas dan proses produksi melalui teknologi yang tepat,” ungkap Andi.
Andi menyebut, IBM memiliki pendekatan praktis untuk mencapai hal tersebut. Hal yang paling mendasar adalah memastikan implementasi teknologi memberikan quick win atau manfaat yang langsung dirasakan. Secara bersamaan, seluruh solusi tersebut juga menjadi bagian dari proses transformasi digital yang menyeluruh. “Dengan begitu, perusahaan Indonesia bisa menjadi yang terdepan di tengah perubahan bisnis yang begitu cepat,” tambah Andi.
Utami Prasetyawati (Wakil Ketua Umum Apindo Jatim) juga meyakini, digitalisasi akan menjadi bagian penting dari pertumbuhan pelaku industri manufaktur Jawa Timur. Utami menunjuk kesuksesan China yang berhasil menjadi negara industri berkat kemampuannya menarik investasi asing dan melakukan transfer teknologi. “Ini satu hal yang juga bisa kita lakukan untuk memajukan industri manufaktur di Jawa Timur dan juga Indonesia,” ungkap Utami.
Sementara Mohammad Noor Al Azam (anggota dewan pembina APJII Jawa Timur) menyebut, pihaknya siap mendukung pelaku industri Jawa Timur untuk melakukan digitalisasi. “Kami berkomitmen untuk mendukung infrastruktur jaringan di Jawa Timur, sehingga pelaku industri, termasuk industri manufaktur, mendapatkan kecepatan dan layanan yang maksimal,” ungkap Noor Al Azam.
Contoh Implementasi AI di Industri Manufaktur
Untuk menunjukkan manfaat AI, di acara tersebut IBM Indonesia mendemonstrasikan beberapa contoh implementasi AI yang telah mereka lakukan di industri manufaktur. Salah satunya IBM Visual Inspector, solusi AI berbasis computer vision yang diimplementasikan di sebuah perusahaan otomotif. Solusi ini berfungsi mendeteksi produk yang tidak memenuhi standar berdasarkan citra yang ditangkap kamera.
Hasilnya pun sangat positif. Setiap hari, IBM Visual Inspector bisa menemukan sekitar 250 produk di bawah standar. Berbekal temuan tersebut, perusahaan bisa langsung meneliti sumber masalah sehingga proses produksi tidak terganggu. Yang tak kalah penting, solusi ini mencegah beredarnya produk cacat tersebut di pasaran, sekaligus menurunkan risiko recall maupun rusaknya reputasi perusahaan.
Kemunculan Generative AI yang fenomenal itu juga dapat dimanfaatkan perusahaan manufaktur. Salah satunya untuk mengotomatisasi pengelolaan order. Dalam demonya, IBM menunjukkan chatbot yang memiliki kemampuan untuk memahami pemesanan dari pelanggan yang menggunakan bahasa sehari-hari. Generative AI juga dapat digunakan pengambil keputusan di perusahaan untuk “berdiskusi” dan mendapatkan temuan menarik dari berbagai data perusahaan.
Untuk membantu implementasi AI yang tepat, IBM Indonesia juga melibatkan mitra kerja berpengalaman seperti Sinergi Wahana Gemilang dan Synnex Metrodata Indonesia. “Kami memiliki demo station bagi perusahaan yang ingin mencoba implementasi solusi tertentu, termasuk AI,“ungkap Christina Sutedja (Sales Manager for Geo Expansion SWG). Sementara Jimmy Luciano (Channel Sales Manager - East Java, Bali, Nusa Tenggara, SMI), menyebut SMI memiliki tim berpengalaman dalam membantu perusahaan Indonesia dalam memilih use case implementasi AI yang tepat.
Di acara tersebut juga hadir Algobash, startup yang menyediakan platform perekrutan karyawan berbasis AI. Solusi Algobash tersebut menggunakan IBM Watsonx, platform LLM milik IBM dalam menilai kemampuan calon karyawan. “Dengan IBM watsonx, kami dapat dengan mudah mengintegrasikan Gen AI ke dalam solusi kami sehingga dapat berinovasi dan menawarkan produk baru kepada para pelanggan,” ungkap Elfino Sitompul (Chief Technology Officer Algobash).
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR