Upbit Indonesia, salah satu platform perdagangan aset kripto terkemuka di Indonesia, baru saja merayakan pencapaian penting dengan mengadakan media gathering yang dihadiri oleh para jurnalis.
Acara ini menandai perjalanan 6 tahun Upbit Indonesia di tanah air, sekaligus menjadi momen refleksi atas kontribusi dan perkembangan industri kripto di Indonesia.
Komitmen pada Kualitas Kripto
Dalam sesi diskusi, Resna Raniadi, COO Upbit Indonesia, menyoroti pentingnya kualitas aset kripto yang terdaftar di platform. Hingga saat ini, terdapat 271 koin yang tersedia di Upbit, jumlah yang dipilih dengan prinsip lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Untuk memastikan kualitas, setiap koin yang akan dilisting diwajibkan menyampaikan proyeksi bisnis serta milestone yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.
"Jika milestone tersebut tidak tercapai, itu adalah indikasi bahwa proyeknya tidak berkembang. Kami akan memberikan peringatan investasi (investment warning) selama proses konfirmasi kepada pihak pengembang, jika tidak ada response atau dianggap tidak memuaskan maka kami akan menghentikan fitur transaksi untuk aset tersebut sebelum proses delisting dilakukan, sedangkan fitur penarikan tetap tersedia agar pengguna dapat menarik asetnya," jelas Resna.
Upbit juga menekankan pentingnya memeriksa likuiditas setiap koin, memastikan bahwa aset tersebut memiliki ekosistem yang mendukung keberlanjutan, bukan hanya popularitas semata.
Perkembangan Literasi dan Profil Investor
Dalam enam tahun terakhir, tingkat literasi investor kripto di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan. Resna mencatat bahwa saat ini lebih dari 50% investor mulai memahami aset yang mereka beli, dibandingkan dengan sebelumnya di mana sebagian besar hanya mengikuti tren (fear of missing out atau FOMO). "Dulu, harga Bitcoin naik sedikit, langsung beli, tetapi saat turun sedikit, investor langsung panik. Sekarang, kita melihat perubahan pola pikir, terutama pada market IDR yang tetap stabil meski pasar Bitcoin fluktuatif. Ini menunjukkan bahwa investor sudah mulai memahami strategi diversifikasi aset," tambah Resna.
Profil investor kripto di Indonesia juga semakin muda, seiring dengan meningkatnya partisipasi generasi milenial dan Gen Z. Untuk mendukung literasi yang lebih baik terutama untuk kaum muda, Upbit terus menggelar berbagai program edukasi seperti roadshow ke kampus dan mendukung penuh Bulan Literasi Kripto yang rutin diadakan setiap tahun bekerja sama dengan pemerintah dan asosiasi.
Harapan untuk Regulasi yang Lebih Cepat
Sebagai platform perdagangan yang selalu mengikuti regulasi, Upbit Indonesia mendukung pengawasan yang lebih ketat terhadap aset kripto di pasar. Namun, Resna juga berharap proses regulasi agar dapat lebih cepat dan adaptif. "Yang terjadi di lapangan adalah perkembangan teknologi blockchain dan aset digital sangat cepat, jika tidak diiringi oleh regulasi yang adaptif maka kehilangan traksi dari sisi bisnis tidak dapat dihindari yang kemungkinan akan menyebabkan pasar Indonesia akan tertinggal walaupun kita memiliki poin plus dari sisi demografi" ujar Resna.
Refleksi 6 Tahun dan Masa Depan Upbit Indonesia
Sejak berdiri pada 2018, Upbit Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi pasar hingga perubahan regulasi. Meski demikian, Upbit berhasil membangun kepercayaan pengguna dengan pernah mencatat total volume transaksi hingga Rp1,8 triliun dalam satu bulan. Capaian ini mencerminkan komitmen Upbit untuk memberikan layanan terbaik melalui inovasi dan keamanan platform.
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras tim kami, dukungan dari Headquarter Upbit di Korea Selatan, serta kepercayaan dari pengguna setia. Ke depannya, kami akan terus beradaptasi dan berinovasi untuk mendukung transformasi digital di industri keuangan berbasis aset digital," pungkas Resna.
Baca Juga: Jadikan AI Prioritas, Perusahaan Yakin Raih Banyak Keuntungan
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR