Meski beberapa vendor smartphone menyatakan siap merilis ponsel 5G pada 2019 mendatang, ekosistem perangkat 5G diramalkan baru akan mulai terbentuk pada tahun 2021.
Prediksi ini muncul berdasarkan penelitian yang melihat pasar ponsel secara global. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Digitimes, ponsel 5G yang dirilis pada 2019 diprediksi tidak akan mencapai angka satu juta unit.
Ini dikarenakan teknologi 5G masih membutuhkan beberapa persiapan, di antaranya kesiapan vendor baik dari sisi perangkat maupun penyedia jaringan. Laporan tersebut menyebutkan kendala yang dihadapi para vendor adalah sulitnya membuat chipset, antena, serta modem yang dapat mendukung jaringan 5G.
Pasalnya chipset 5G ini kemungkinan besar akan mengambil lebih banyak ruang pada smartphone dan akan menyedot lebih banyak daya. Inilah yang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi oleh para vendor smartphone.
Di sisi lain, persiapan panjang pun harus dilalui oleh operator seluler demi dapat menggelar jaringan internet super-cepat ini. Seluruh persiapan tersebut diprediksi peneliti dapat rampung setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun seperti dikutip Toms Guide.
Para peneliti berharap pada tahun 2021 para vendor smartphone mulai menggelontorkan ponsel 5G secara massal dalam jumlah yang besar.
Kemudian berlanjut pada tahun 2022, di mana diharapkan pengapalan smartphone 5G akan dapat mendominasi dengan menyumbang sebanyak 97 persen dari total pengiriman perangkat 5G keseluruhan.
Untuk menggelar jaringan 5G, memang butuh persiapan yang sangat matang. Beberapa operator di Indonesia pun sejatinya sudah menyatakan kesiapan untuk beralih ke jaringan 5G.
Secara global, masih dapat dihitung dengan jari jumlah operator yang sudah bisa menggelar jaringan 5G di wilayah masing-masing. Sebut saja operator seluler AT&T yang berencana menguji coba jaringan ini hanya di 12 kota di Amerika Serikat pada akhir 2018 mendatang.
Sedangkan operator seluler T-Mobile memperkirakan bahwa akan memiliki jaringan 5G dengan cakupan yang luas mulai tahun 2020.
Sejauh ini, konsorsium internasional yang mengatur standar seluler (3GPP) telah menandatangani spesifikasi mandiri (standalone) untuk jaringan internet generasi kelima (5G).
Dengan standardisasi standalone ini, jaringan 5G bisa digelar di tempat-tempat yang belum memiliki infrastruktur memadai.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR