Lembaga riset International Data Corporation (IDC) memprediksi pengapalan ponsel pintar (smartphone) di dunia akan anjlok pada tahun ini.
Jumlah pengapalan ponsel pintar ke seluruh dunia akan turun sebanyak 0,7 persen dan hanya akan mencapai angka 1.455 miliar unit.
"Kami percaya pasar ponsel pintar akan kembali tumbuh pada tahun-tahun mendatang dan bersaing di berbagai pasar beserta segmen supaya lebih menantang," kata Ryan Reith (Analis IDC).
Salah penyebab penurunan pengalaman ponsel pintar karena pasar sudah mulai jenuh walaupun banyak produk-produk baru yang bertebaran.
Misal, Apple sudah meluncurkan iPhone XS, iPhone XS Max dan iPhone XR. Samsung pun sudah terlebih dahulu mengandalkan Galaxy S9 dan Galaxy Note 9.
Huawei dan Google sendiri baru akan meluncurkan ponsel flagshipnya pada bulan depan.
IDC memprediksi angka pengapalan smartphone akan kembali tumbuh tahun depan karena para vendor smartphone mulai meluncurkan smartphone dengan konektivitas 5G.
Tutup Pabrik
Di China, Samsung memiliki pabrik perakitan ponsel di kota Tianjin dan Huizhou. Pabrik Samsung di Tianjin itu memproduksi 36 juta ponsel setiap tahun, sementara pabrik di Huizhou menghasilkan 72 juta ponsel.
Belakangan, dirangkum Reuters, muncul kabar bahwa fasilitas produksi bernama Tianjin Samsung Telecom itu bakal ditutup. Sebabnya disinyalir berkaitan dengan pasaran Samsung yang menyusut di China, di samping ongkos tenaga kerja yang semakin meningkat.
“Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena pertumbuhan yang melambat. Kegiatan Samsung Electronics di Tianjin akan difokuskan pada kegiatan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi,” sebut Samsung dalam sebuah pernyataan.
Source | : | idc.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR