Mereka yang sering membaca mengenai spesifikasi smartphone Android sewajarnya sering membaca tulisan yang menyebutkan Qualcomm Snapdragon atau Snapdragon. Seri Qualcomm Snapdragon yang digunakan suatu smartphone tak jarang menjadi salah satu fitur yang dikedepankan oleh sang produsen smartphone. Namun sebenarnya apakah itu Snapdragon?
Snapdragon awalnya adalah nama SoC dari Qualcomm untuk smartphone. Namun belakangan Snapdragon juga digunakan oleh Qualcomm untuk produk lain seperti modem seluler. Kini Snapdragon ditujukan oleh Qualcomm sebagai platform bukan lagi sekadar SoC.
Sekadar informasi SoC atau system on chip itu berbeda dengan microprocessor. SoC adalah sebuah IC atau chip yang berisikan suatu sistem bukan hanya CPU (central processing unit). Kandungan dari SoC bergantung dari peruntukkan SoC tersebut. Selain CPU, suatu SoC misalnya bisa mengandung GPU (graphics processing unit), DSP (digital signal processor), dan I/O (input/output). Sementara microprocessor “hanya” mengandung CPU meski belakangan tak jarang mengandung pula GPU. Microprocessor membutuhkan chip “besar” lain untuk membentuk suatu sistem.
Menurut kabar yang beredar di internet, nama Snapdragon sendiri merujuk pada cepat dan ganas. Cepat dari snap, sedangkan ganas dari dragon. Untuk memastikan hal tersebut, InfoKomputer bertanya ke Qualcomm Indonesia. Namun, sampai saat diterbitkannya tulisan ini, InfoKomputer masih menunggu jawaban dari pihak bersangkutan. Bila nanti InfoKomputer telah memperolehnya, tulisan ini akan mendapatkan update yang sesuai.
Qualcomm Snapdragon tersedia untuk pertama kalinya pada November 2007. Snapdragon yang pertama kali dihadirkan Qualcomm tersebut adalah S1, tepatnya QSD8250/QSD8650. QSD8250/QSD8650 ini menawarkan CPU single core dengan frekuensi kerja satu gigahertz yang diklaim mampu membuat banyak pihak tertarik. Pasalnya frekuensi kerja dari CPU telepon seluler saat itu umumya hanya setengah dari yang ditawarkan QSD8250/QSD8650.
Setelah meluncurkan Snapdragon S1, Qualcomm pun meluncurkan beberapa generasi baru Snapdragon dengan tetap menggunakan huruf S diikuti angka untuk penamaannya, yakni S2, S3, dan S4. Khusus untuk Snapdragon S4, terbagi lagi atas Play, Plus, dan Pro.
Pada tahun 2013, Qualcomm memutuskan untuk membagi produk SoC Snapdragon-nya ke dalam empat tingkatan atau tier. Keempat tingkatan itu adalah 200, 400, 600, dan 800. Belakangan pada tahun 2018, Qualcomm menambahkan satu tingkatan lagi yakni 700. Snapdragon seri 200 ditujukan untuk entry-level, seri 400 untuk mid-tier, seri 600 untuk high-tier, seri 700 untuk yang lebih dari high-tier, dan seri 800 untuk premium-tier.
Meskipun begitu, menurut InfoKomputer sejauh ini, seri yang lebih umum digunakan adalah seri 400 untuk smartphone yang entry-level dan mainstream, seri 600 untuk smartphone yang mainstream, dan seri 800 untuk smartphone yang high-end. Adapun varian terbaru Qualcomm Snapdragon mobile platform yang saat ini sudah digunakan oleh smartphone yang hadir resmi di Indonesia adalah 845, 660, 636, 450, dan 212.
Menurut Strategy Analytics, sepanjang kuartal pertama tahun 2018, dari US$4,5 miliar revenue smartphone application processor, Qualcomm yang ditenagai Snapdragon-lah yang memiliki pangsa terbesar, yakni sekitar 45%.