Lama menghilang, Vertu, sang produsen smartphone mewah, pekan ini memperkenalkan produk ponsel pintar terbarunya, Aster P, dalam sebuah acara yang digelar di China, Kamis kemarin.
Aster P merupakan penerus smartphone Aster sebelumnya yang dirilis pada 2014. Layaknya ponsel bikinan Vertu, ia tampil serba wah dalam balutan aneka material mahal.
Frame sang smartphone menggunakan bahan logam titanium grade-5 dengan aksen emas.
Bagian layar diperkuat lapisan kaca safir 133-karat. Lalu punggungnya berlapis kulit buaya. Di sisi ponsel terdapat tombol merah dari bahan batu Ruby.
Fungsinya khusus untuk menghubungi layanan concierge yang disediakan Vertu untuk memanjakan pengguna. Sang concierge yang berlaku seperti pelayan pribadi itu misalnya bisa diminta memesan taksi, reservasi restoran, hingga booking untuk perjalanan.
Layananan personal ini tersedia 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Masing-masing unit Aster P dirakit di Inggris oleh seorang perajin. Tanda tangannya bisa ditemukan di balik penutup dual nano-SIM card di punggung ponsel.
Harganya? Tentu saja selangit, sesuai dengan tradisi Vertu sebelum-sebelumnya.
Aster P yang tersedia dalam tujuh varian berdasarkan warna dan bahan konstruksi sudah bisa dipesan lewat pre-order di situs JD.com di China dengan banderol mulai 29.800 yuan atau Rp 65 juta.
Varian termahal, dengan embel-embel "Dazzling Gold", dihargai mencapai 98.000 yuan atau lebih dari Rp 214 juta, sebanding dengan harga mobil MPV di Indonesia seperti dikutip GSM Arena.
Meski demikian, spesifikasi Aster P hanya sebanding dengan ponsel kelas menengah, mencakup layar AMOLED 4,9 inci full-HD, chip Snapdragon 660, RAM 6 GB, dan media penyimpanan 128 GB.
Komponen lainnya, mencakup baterai 3.200 mAh, OS Android 8.1 Oreo, serta kamera utama 12 megapiksel dan kamera depan 20 megapiksel. Semua varian Aster P saat ini hanya tersedia di China dengan jadwal rilis 30 Oktober.
Pindah Tangan
Awalnya Vertu didirikan oleh Nokia sebagai brand ponsel mewah. Produk perdananya meluncur pada 2002.
Sepanjang perjalannanya, Vertu beberapa kali berpindah tangan. Nokia selaku pemilik pertama menjualnya ke private equitey EQT VI asal Swedia pada 2012.
Lalu, pada 2015, EQT menjual kepemilikan sahamnya di Vertu ke Godin Holdings asal Hong Kong.
Terakhir, pada awal 2017, pengusaha Turki bernama Hakan Uzan mencaplok Vertu lewat perusahaan Baferton Ltd.
Di pertengahan tahun yang sama, Vertu dinyatakan bangkrut setelah tak mampu membayar utang sebesar 165 juta dollar AS ke kreditor.
Namun, pemilk Vertu bertekad akan kembali ke pasaran dengan produk smartphone mewah. Entah bagaimana ceritanya, Vertu kemudian tampaknya benar-benar berhasil comeback lewat Aster P. Video Pilihan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Bangkrut, Vertu Kembali Rilis Ponsel Seharga Mobil",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR