Pada tahun 2020 nanti, belanja software di Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp.12 triliun. Hal ini tidak lepas era digitalisasi yang menuntut terjadinya transformasi digital dari mayoritas perusahaan Indonesia. Namun di balik nilai yang fantastis ini, tersembul tantangan untuk meningkatkan visibilitas dari pengelolaan aset software tersebut. Sisi visibilitas ini terbilang penting karena berefek pada produktivitas maupun efisiensi perusahaan secara keseluruhan.
Hal inilah yang coba dijawab On-board Inc, sebuah startup yang bergerak di bidang pengelolaan aset software. “Onboard-Inc merupakan managed service provider yang menawarkan consulting services dan teknologi software license management untuk membantu customer dalam mengelola aset-aset IT” ungkap Cynthia Setianto, satu dari lima co-founder dari On-board Inc.
“Misi kami adalah membantu perusahaan untuk perusahaan untuk mengurangi pengeluaran dan membantu mentransformasi, mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan aset software” tambah Marieska Andries, co-founder lain yang telah 15 tahun berpengalaman di bidang licensing dan software asset management.
Layanan manajemen software memang bukan hal yang baru, namun On-board Inc mengaku menawarkan beberapa kelebihan dibanding layanan yang sudah ada. Selain karena tidak terikat dengan software publisher tertentu, tim di dalam On-board Inc juga memiliki pengalaman yang panjang. Kelebihan lain adalah layanan yang ditawarkan On-board Inc bersifat managed services. “Jadi perusahaan bisa memfokuskan sumber dayanya untuk mengembangkan bisnis” tambah Cynthia.
Saat menggunakan layanan On-board Inc, perusahaan dapat memonitor perubahan aset software setiap hari melalui dashboard yang disediakan. “Perlu dipahami, bahwa pengelolaan aset software bukan merupakan pekerjaan one-time scanning, namun harus dilakukan secara berkala mengingat maraknya cyber threat” tambah Marieska.
Mendidik Talenta
Selain manajemen aset software, On-board Inc juga menawarkan layanan workforce readiness. Melalui layanan ini, On-board Inc akan melakukan pengembangan keterampilan bagi talenta di bidang IT yang akan bergabung ke dalam perusahaan. “Programnya meliputi talent assessment, talent onboarding, dan professional coaching & mentoring” ungkap Cynthia, pakar komunikasi yang pernah bekerja di Microsoft tersebut. Melalui program pembimbingan ini, diharapkan muncul talenta yang siap kerja (work-ready) dalam mendukung transformasi dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Program pembimbingan itu sendiri akan dilakukan tim On-board Inc yang telah memiliki pengalaman panjang di dunia IT. Uniknya, kelima founder adalah wanita. Selain Marieska dan Cynthia, ada Yuliarini yang memiliki keahlian unik di bidang software licensing sekaligus seorang professional coach, Theresia Ellytasari yang berpengalaman 18 tahun di berbagai perusahaan IT seperti 3M, HP dan Microsoft, serta Maretha Dewi yang merupakan software vendor community leader dengan pengalaman bekerja di XL Axiata, Nokia, dan Microsoft.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR