Find Us On Social Media :

Tujuh Fakta Polemik Traveloka dan Tokopedia Jadi Agen Ibadah Umroh

By Adam Rizal, Jumat, 26 Juli 2019 | 17:00 WIB

7 Fakta Polemik Traveloka dan Tokopedia Jadi Agen Ibadah Umroh Digital

"Traveloka merasa terpanggil dan bangga untuk terlibat dalam inisiatif Digital Umrah tersebut. Apalagi unicorn tersebut juga menjadi narasumber untuk sharing informasi di Arab Saudi," ujarnya.

2. Alasan Pemerintah Gaet Traveloka dan Tokopedia untuk Umroh?

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Rudiantara mengungkapkan alasan menggaet Traveloka dan Tokopedia karena status dua startup itu sudah unicorn. Khusus Traveloka adalah satu-satunya unicorn di Indonesia yang bergerak di bidang perjalanan.

"Karena Traveloka sudah mengetahui proses travel dan satu satunya unicorn yang bergerak di travel," kata Rudiantara usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di kompleks parlemen, Jakarta Pusat.

Rudiantara mengatakan Tokopedia memiliki nilai jual tersendiri bagi Arab Saudi supaya mau bekerja sama dengan Indonesia. Hal itu dikarenakan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salam (MbS) berinvestasi di Tokopedia melalui Softbank Vision Fund.

"Di dunia ada USD100 miliar yang dikelola oleh Softbank Vision Fund Jepang. USD45 miliar itu uangnya MbS dan Softbank investasi ke MbS. Jadi kalau saya bawa Tokopedia ke Arab Saudi, mereka bilang, 'Ah ini punyanya bos gue, jadi lebih mudah gitu' (untuk kerja sama)," kata Rudiantara.

Rudiantara mengatakan visi MbS pada 2030, jumlah jemaah umrah bisa meningkat menjadi 30 juta.

"Indonesia merepresentasikan 10 persen dari jemaah umrah," ujarnya.

3. Apakah Traveloka dan Tokopedia akan Matikan bisnis umroh?

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan Tokopedia dan Traveloka tidak akan mematikan biro umrah konvensional dalam bisnis kegiatan umrah.

"Traveloka dan Tokopedia tidak pernah dirancang menjadi penyelenggara umrah. Ini seharusnya kekhawatirannya (agen travel umrah konvensional) jadi hilang karena kerja sama ini bukan PPIU, kalau dia PPIU baru artinya bisa mematikan. Nanti ada istilahnya menjadi duopoli atau apa. Ini kan tidak akan menjadi PPIU," ujar Rudiantara.

Rudiantara menjabarkan, kedua perusahaan rintisan tersebut juga akan mengembangkan proses bisnis dari agen travel umrah ke dalam bentuk digital. Salah satunya yakni mempermudah proses perizinan atau akses ketika melakukan perjalanan ke dan di Arab Saudi.