Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan operator seluler telah berkontribusi sebesar Rp1,9 triliun selama masa darurat wabah Covid-19 akibat infeksi virus corona (SARS-CoV-2) di Indonesia.
Bentuk kontribusi tersebut berupa internet gratis diantaranya berbentuk internet gratis di sekolah, kampus dan lembaga pendidikan.
"Sebelum diminta sudah diberikan oleh opsel (operator seluler) sebesar Rp 1,9 triliun per bulan selama masa darurat kesehatan," kata Johnny.
Meski demikian, Menkominfo Johnny G. Plate juga meminta kepada operator untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas dan layanan internet di Indonesia.
Johnny mengatakan saat ini terjadi perubahan pola penggunaan internet selama masa karantina dan pemberlakukan PSBB.
Biasanya penggunaan internet terbesar berada di kawasan kantor atau sekolah, saat ini penggunaan internet berubah ke kawasan perumahan.
"Normal biasanya besar di gedung kantor dan sekolah. Saat ini (besar) di perumahan. Ada peningkatan internet 5 hingga 10 persen. Masih di bawah tahun lalu saat hari raya peningkatan bisa 20 sampai 30 persen," tutur Johnny.
Namun, Johnny yakin kapasitas jaringan telekomunikasi masih mampu menghadapi lonjakan dan perubahan lalu lintas (traffic) data ini.
Operator sesuaikan kapasitas jaringan
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Ririek Adriansyah mengatakan operator telah mengeluarkan investasi baru untuk menyesuaikan pola penggunaan internet.
Apabila operator tidak melakukan penyesuaian, Ririek memprediksi kapasitas jaringan di kawasan perumahan tidak dapat menampung lonjakan lalu lintas data internet.
"Nanti masyarakat ketika menggunakan layanan dari rumah, ini tidak hanya yang sedang kuliah atau sekolah, tetapi yang bekerja, menjadi tersendat, maka dari itu kami harus menambah kapasitas," kata Ririek.
Selain itu, gerai layanan yang tutup juga membuat operator mesti menyesuaikan layanan tambahan seperti pengiriman kartu SIM. Selain itu, operator pun memberikan insentif untuk paket data khusus yang membantu masyarakat ketika sekolah dan belajar dari rumah. Paket dikhususkan untuk pelajar atau mahasiswa yang perlu mengakses ke platform edukasi, seperti diungkap Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys.
"Sepanjang untuk kebutuhan yang benar akan diberikan. Contoh untuk kegiatan belajar dari rumah sudah banyak yang digratiskan," kata Merza.
Di sisi lain, Wakil Direktur Utama Tri Hutchison Danny Buldansyah mengingatkan operator membutuhkan biaya operasional yang cukup besar untuk menjaga kualitas jaringan selama PSBB. Di sisi lain, tarif internet seluler di Indonesia sudah menjadi salah satu yang termurah di dunia.
"Kami juga memiliki kewajiban untuk menjaga layanan sehingga masyarakat bisa bekerja, belajar dari rumah dan beribadah di rumah dengan sebaik-baiknya. Kami menyediakan produk-produk yang harganya sangat terjangkau untuk masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari-hari," kata Danny.
Berikut sejumlah paket internet gratis yang disediakan operator untuk mendukung kegiatan belajar di rumah.
Tri (3)
Paket Unlimited AlwaysOn yang gratiskan internet untuk semua aplikasi yang mendukung PSBB. Paket ini berlaku pada pukul 01:00-17:00. Pelanggan bebas mengakses aplikasi seperti Skype, Zoom, WebEx, Google Hangout, aplikasi e-learning Edmodo, Ruangguru, Quipper, Zenius, Google Classroom, media sosial, hingga berbagai aplikasi hiburan.
XL Axiata
Program gratis 2GB/hari untuk mengakses sejumlah aplikasi atau layanan data yang bisa membantu belajar atau bekerja dari rumah.
Aplikasi-aplikasi yang dimaksud mencakup Udemy, Ruang Guru, Zenius, dan Rumah Belajar untuk para pelajar atau mahasiswa, aplikasi dari Microsoft Office 365, mulai dari One Drive hingga Skype for Business.
Selain itu, terdapat 14 kampus yang materi kuliah daringnya bisa diakses secara gratis melalui program ini, mulai dari Universitas Padjajaran hingga Universitas Tanjung Pura.
Indosat
Akses internet gratis ke beberapa platform pembelajaran digital seperti Ruangguru, Quipper, Sekolahmu.com, dan Rumah Belajar. Disediakan kuota gratis 30GB untuk mengakses aplikasi tersebut.
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pelanggan selama bekerja di rumah, IM3 Ooredoo memberikan diskon hingga 30 persen untuk beberapa paket internet yang tersedia
Telkomsel
Operator ini menggratiskan paket data dengan kuota 30GB untuk akses e-learning dari Ruangguru, Quipper, Zenius, Cakap, Bahaso, Sekolahmu, Rumah Belajar, situs e-learning 137 Perguruan Tinggi di Indonesia, dan situs Spada Indonesia milik Kemdikbud RI.
Untuk mendukung WFH, Telkomsel memberikan akses layanan CloudX Meeting sebesar 60GB dan 30 GB seharta Rp10.
Diminta gratiskan
Komisi I DPR meminta agar pemerintah memberikan internet gratis pasca kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat masyarakat harus bekerja hingga belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19 untuk kurangi infeksi virus corona SARS-CoV-2.
Anggota Komisi I DPR, Sukamta meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar internet bisa digratiskan selama masa pandemi, kurang lebih tiga hingga empat minggu.
"Sudah semestinya pemerintah meringankan beban mereka dengan memfasilitasi internet gratis kepada warga, bukan badan usaha, selama wabah Covid-19," kata Sukamta.
Sukamta juga menjelaskan pemerintah perlu mengakomodasi pulsa seluler gratis bagi para mitra ojek online karena lonjakan jumlah pesanan makanan hingga barang kala PSBB.
"Ketika semua warga diminta stay at home, merekalah yang berjibaku menjadi pengantar mobilitas barang-barang pesanan warga," kata Sukamta.
Sukamta mengatakan beban tagihan internet dan pulsa masyarakat dapat dipastikan naik dengan adanya kebijakan PSBB. Beban ini juga semakin mempersulit kehidupan warga pekerjaannya terusik akibat PSBB, misalnya guru honorer hingga kuli bangunan.
"Supaya ada kekurangan beban rakyat. Sebab, beban pulsa naik. Apalagi banyak orang kirim video-video file besar. Semoga program kerja dari rumah ini bisa sukses. Pak Menteri bisa dapat kredit poin besar. Saya kira internet harus dibebaskan alias gratis," kata Sukamta.
Sukamta juga mengatakan Kemenkominfo harus menjamin kecepatan internet di Indonesia dengan semakin meningkatnya lalu lintas data. Melonjaknya penggunaan internet menyebabkan kecepatan internet dunia melambat