Find Us On Social Media :

Potensi Iklan di Layanan OTT dan Mobile yang Belum Dimanfaatkan Pemasar

By Rafki Fachrizal, Rabu, 15 Juli 2020 | 12:45 WIB

Ilustrasi Streaming Film/Serial Televisi.

Persaingan yang semakin ketat disertai dengan tekanan yang semakin meningkat — khususnya bagi pemasar.

Pengukuran menjadi semakin penting dalam ekosistem dengan persaingan yang tinggi. User Acquisition (UA) Manager untuk layanan OTT — dan pengiklan yang berupaya untuk memanfaatkan popularitas OTT — harus dapat secara tepat mengidentifikasi faktor penting yang meningkatkan Nilai Umur Pelanggan (Customer Lifetime Value). Kinerja yang baik menjadi faktor yang paling menentukan.

Baca Juga: VMware Bantu Memastikan Kelanjutan Bisnis Semasa Pandemi COVID-19

Jumlah iklan yang ditayangkan di channel OTT akan bertambah dalam waktu dekat

Tren pada industri OTT hanya mencerminkan sebagian kecil dari keseluruhan tren pada industri periklanan.

COVID-19 memporak porandakan hal-hal yang menjadi kepastian di masa lampau, industri periklanan di semua platform menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Jumlah instalasi dan jumlah sesi untuk aplikasi hiburan pada perangkat seluler mengalami pertumbuhan yang positif saat dunia menjalankan social distancing (pembatasan sosial).

Akan tetapi, seiring dengan memburuknya resesi ekonomi, keterbatasan anggaran UA manager akan memaksa pemasar untuk mengadopsi solusi kreatif dalam menarik pengguna.

Berbagai platform telah bereksperimen dengan berbagai format inovatif untuk menayangkan iklan, seperti Hulu yang mengumumkan bahwa mereka akan memfasilitasi pause ads.

Selain itu, in-show monetization juga kemungkinan besar akan meningkat dalam waktu dekat, dengan mengintegrasikan produk yang diiklankan (shoppable content) dalam konten streaming

Amazon sedang merumuskan pendekatan untuk memfasilitasi hal ini, acara TV seperti Making The Cut memungkinkan pengguna untuk membeli produk-produk bermerek melalui Amazon Prime setelah menonton sebuah acara.

Di Cina, Tencent menawarkan teknologi untuk membuat inventarisasi iklan di dalam acara TV. Dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR), iklan dapat ditampilkan pada billboard yang ada dalam acara tersebut — atau bahkan pada cangkir kopi yang dipegang oleh actor.