Find Us On Social Media :

Potensi Iklan di Layanan OTT dan Mobile yang Belum Dimanfaatkan Pemasar

By Rafki Fachrizal, Rabu, 15 Juli 2020 | 12:45 WIB

Ilustrasi Streaming Film/Serial Televisi.

Faktor ini digabungkan dengan pertumbuhan platform yang tinggi akan membuat pengguna kesulitan untuk menonton acara TV yang populer dengan hanya satu atau dua jenis paket berlangganan.

Pengguna, yang ingin menonton acara TV yang sedang ramai dibicarakan, mungkin akan memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap iklan agar mereka tidak ketinggalan satu episode pun.

Kita sudah terbiasa melihat iklan di TV dan YouTube. Hubungan antara iklan dan konten OTT akan berubah saat konten yang belum sepenuhnya beralih ke OTT — seperti live sports — mulai beralih ke platform streaming.

Acara olahraga berkaitan erat dengan iklan dan keputusan Amazon Prime untuk menayangkan NFL Thursday Night Football akan menjadi pilihan yang sering diambil di masa mendatang.

Di negara-negara lain, hal ini tergolong lazim. Platform OTT India, Hotstar, memperoleh hak untuk menayangkan Indian Premier League pada tahun 2017, dengan memanfaatkan fanatisme masyarakat India terhadap cricket untuk meningkatkan pertumbuhan pengguna.

Pertumbuhan ini membantu Disney dalam mendominasi pasar India, saat Disney+ bermitra dengan Hotstar.

Dalam jangka panjang, jumlah iklan yang ditayangkan di OTT akan semakin banyak. Iklan tersebut dapat ditayangkan pada streaming window atau ditampilkan pada obyek ataupun banner dalam stream.

TV adalah elemen yang sangat menentukan budaya kita, oleh sebab itu pemasar seluler sebaiknya memberi perhatian pada sektor OTT.

Baca Juga: Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Bidang Pendidikan