Ketertarikan terhadap dunia teknologi yang muncul sejak menempuh pendidikan tinggi membuat Puput Hidayat (32) akhirnya memutuskan meniti karir di bidang digital ketika lulus.
Puput sendiri memiliki keyakinan bahwa pemanfaatan teknologi dapat membuat berbagai kemajuan. Seperti kemajuan para pegiat usaha, khususnya UMKM, dalam mengembangkan bisnisnya.
“Teknologi punya peran besar dalam membantu masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia. Hal ini tentu harus didukung oleh kesiapan masyarakat dalam mengadopsi teknologi, salah satunya untuk menjalankan bisnis,” ungkap Puput.
Pada Juni 2019, Puput bergabung dengan perusahaan Tokopedia dan kini memiliki posisi sebagai Head of Product (Physical Goods). Dengan posisi tersebut, Puput memimpin sekitar 15 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) di Tim Product Tokopedia.
“Tim saya terdiri dari 15 Product Manager. Tim yang saya pimpin menjadi suatu penggerak untuk pengembangan teknologi dan inovasi, juga sekaligus memfasilitasi pengguna kita baik dari sisi penjual maupun pembeli,” ucap Puput.
Salah satu contoh inovasi yang dihasilkan oleh Puput bersama timnya adalah inovasi pada toko penjual, di mana kini setiap penjual bisa mempersonalisasi tampilan toko agar lebih menarik.
“Penjual juga dapat menampilkan kampanye, produk unggulan, serta promo yang sedang berlangsung di tokonya. Sementara dari sisi produk, penjual bisa menambahkan atau menyunting produk yang diunggah pada toko dengan lebih mudah,” jelas Puput.
Dalam menciptakan sebuah inovasi baru, Puput mengungkapkan bahwa tim yang ia pimpin juga turut berkolaborasi dengan tim lainnya.
“Termasuk di antaranya kita berkolaborasi dengan tim Product Design dan Tim Engineering dalam mengembangkan dan meluncurkan inovasi baru untuk penjual maupun pembeli di Tokopedia,” cetus Puput.
Baca Juga: Felix Yuwono: Seorang AI Trainer Harus Memahami Kebutuhan Konsumen
Tim Product di Tokopedia
Lebih lanjut, inovasi terkait program atau kampanye juga telah banyak dilakukan terutama di tengah pandemi demi membantu para penjual meningkatkan produktivitasnya.
Puput dan tim telah menghadirkan program seperti Kejar Diskon, Flash Sale, voucher diskon serta peluncuran produk khusus. Sedangkan kampanye, salah satunya adalah kampanye #JagaEkonomiIndonesia yang di mana fokusnya untuk membantu akselerasi adopsi digital para pelaku usaha lokal,
“Kampanye ini merupakan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk Tim Product Tokopedia. Kami berinovasi dalam hal membantu penjual bertransisi dari offline ke online dengan lebih mudah dan memastikan platform Tokopedia bisa menerima sebanyak-banyaknya penjual baru. Selain itu, kami juga memberikan kemudahan bagi para penjual untuk mengunggah produk dalam waktu singkat,” terang Puput.
Selain program atau kampanye, selama pandemi Puput dan tim juga berperan dalam menghubungkan para pegiat usaha lokal dari berbagai sektor, baik yang sudah maupun baru mulai menciptakan peluang bisnisnya, lewat gerakan Bangga Buatan Indonesia dan #SatuDalamKopi.
Berbagai inisiatif yang dihadirkan tersebut mendorong antusiasme masyarakat untuk mulai menciptakan peluang bisnis daring lewat Tokopedia, khususnya selama pandemi.
Per Agustus 2020, terdapat lebih dari 9 juta penjual di Tokopedia, yang hampir 100%nya UMKM, bahkan 94%nya adalah penjual berskala ultra mikro. Artinya, ada penambahan lebih dari 2 juta penjual sejak sebelum pandemi Januari 2020 lalu.
Dilanjutkan Puput, ia menilai bahwa kebutuhan pengguna adalah acuan dalam menciptakan inovasi.
“Pengalaman masyarakat dalam menggunakan produk, kegunaan produk serta dampak produk terhadap bisnis para penjual merupakan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah produk,” imbuh Puput.
Di sisi lain, Puput membagikan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berprofesi di Tim Product, seperti hard skill, yaitu pemahaman UI dan UX, pemahaman sistem dan pengembangan aplikasi serta kecepatan dalam mengadopsi teknologi.
“Selain kemampuan teknis, Tim Product juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi untuk mengatasi setiap permasalahan, berpikir kritis serta mengedepankan rasa empati agar setiap produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para penjual,” tambah Puput.
Puput sendiri berharap apa yang sudah dilakukan ia bersama timnya dapat membantu menjawab tantangan yang dihadapi para pegiat UMKM di Indonesia, khususnya di masa pandemi seperti saat ini.
“Dengan terus berkolaborasi dan berinovasi, saya berharap dapat membantu lebih banyak pegiat usaha lokal beradaptasi di tengah pandemi lewat pemanfaatan teknologi. Hal ini demi memulihkan perekonomian Indonesia yang saat ini terdampak pandemi,” pungkas Puput.
Baca Juga: Erika Hutapea: Seorang Data Analyst Adalah Seorang Konsultan