Penulis: Zakir Ahmed, Senior VP and General Manager (Asia Pacific & Japan), Kofax.
Saat ini, adopsi teknologi Robotic Process Automation (RPA) semakin marak diterapkan oleh berbagai industri di seluruh dunia.
RPA sendiri merupakan software (perangkat lunak) yang mampu bekerja untuk mengautomasi aktivitas/tugas manusia yang bersifat repetitif (bersifat pengulangan) dan terstruktur.
Contohnya, memproses invoice pelanggan, melakukan proses audit, menginput data karyawan, atau membagikan tugas kepada karyawan di perusahaan.
Berbicara mengenai teknologi RPA sendiri, Kofax melihat bahwa ada delapan prediksi terkait teknologi RPA yang akan muncul di tahun 2021 mendatang. Berikut kedelapan prediksi tersebut:
1. Target RPA berikutnya? Alur Kerja Bisnis!
Tren pemanfaatan RPA meningkat pesat berkat kemampuannya mengautomasi tugas rutin sehari-hari dengan cepat, mudah, dan bahkan menyenangkan. Pekerjaan monoton yang menguras semangat, seperti salin-tempel dalam entri data, kini bisa ditinggalkan. Lalu, apa lagi yang bisa dioptimalkan RPA? Jawabannya, alur kerja.
Tatanan hidup baru mempercepat diterapkannya transformasi digital untuk menciptakan pengalaman efisiensi minim hambatan yang positif bagi pelanggan maupun karyawan. Untuk tujuan ini, semakin banyak perusahaan menerapkan keahlian RPA-nya ke inisiatif-insiatif transformasi alur kerja bisnis yang bernilai lebih tinggi.
Alur kerja adalah ‘bumbu rahasia’ perusahaan. Hal ini meliputi proses dari hulu ke hilir yang memuat cara perusahaan agar dapat beroperasi lebih baik, cerdas, cepat, dan murah. Bagi perusahaan-perusahaan berwawasan, tahun 2021 adalah saatnya memaksimalkan keahlian automasi RPA dan melengkapinya dengan teknologi seperti orkestrasi proses dan inteligensi dokumen guna mengautomasi alur kerja yang penting bagi bisnis.
2. Prioritas Automasi Tahun 2021: DNA Alur Kerja Bernilai Tinggi
Perusahaan berjalan berdasarkan alur kerja, yaitu rangkaian pekerjaan seperti pendaftaran pelanggan, pemrosesan tagihan, atau persetujuan dokumen melalui tanda tangan elektronik, yang merupakan bagian dari proses bisnis yang kompleks.
Jadi, bisa dikatakan alur kerja adalah kekayaan intelektual atau DNA yang memuat cara agar perusahaan dapat beroperasi lebih baik, cerdas, cepat, dan murah. Namun, tidak semua alur kerja sama pentingnya.
Di tahun 2021, perusahaan perlu memprioritaskan automasi yang paling cepat menghasilkan nilai maksimal. Alur kerja yang dimaksud memiliki karakteristik ‘DNA’ sebagai berikut: