Find Us On Social Media :

Inilah Delapan Prediksi Robotic Process Automation di Tahun 2021

By Rafki Fachrizal, Jumat, 11 Desember 2020 | 19:45 WIB

Ilustrasi RPA (Robotic Process Automation)

Penulis: Zakir Ahmed, Senior VP and General Manager (Asia Pacific & Japan), Kofax.

Saat ini, adopsi teknologi Robotic Process Automation (RPA) semakin marak diterapkan oleh berbagai industri di seluruh dunia.

RPA sendiri merupakan software (perangkat lunak) yang mampu bekerja untuk mengautomasi aktivitas/tugas manusia yang bersifat repetitif (bersifat pengulangan) dan terstruktur.

Contohnya, memproses invoice pelanggan, melakukan proses audit, menginput data karyawan, atau membagikan tugas kepada karyawan di perusahaan.

Berbicara mengenai teknologi RPA sendiri, Kofax melihat bahwa ada delapan prediksi terkait teknologi RPA yang akan muncul di tahun 2021 mendatang. Berikut kedelapan prediksi tersebut:

1. Target RPA berikutnya? Alur Kerja Bisnis!

Tren pemanfaatan RPA meningkat pesat berkat kemampuannya mengautomasi tugas rutin sehari-hari dengan cepat, mudah, dan bahkan menyenangkan. Pekerjaan monoton yang menguras semangat, seperti salin-tempel dalam entri data, kini bisa ditinggalkan. Lalu, apa lagi yang bisa dioptimalkan RPA? Jawabannya, alur kerja.

Tatanan hidup baru mempercepat diterapkannya transformasi digital untuk menciptakan pengalaman efisiensi minim hambatan yang positif bagi pelanggan maupun karyawan. Untuk tujuan ini, semakin banyak perusahaan menerapkan keahlian RPA-nya ke inisiatif-insiatif transformasi alur kerja bisnis yang bernilai lebih tinggi.

Alur kerja adalah ‘bumbu rahasia’ perusahaan. Hal ini meliputi proses dari hulu ke hilir yang memuat cara perusahaan agar dapat beroperasi lebih baik, cerdas, cepat, dan murah. Bagi perusahaan-perusahaan berwawasan, tahun 2021 adalah saatnya memaksimalkan keahlian automasi RPA dan melengkapinya dengan teknologi seperti orkestrasi proses dan inteligensi dokumen guna mengautomasi alur kerja yang penting bagi bisnis.

2. Prioritas Automasi Tahun 2021: DNA Alur Kerja Bernilai Tinggi

Perusahaan berjalan berdasarkan alur kerja, yaitu rangkaian pekerjaan seperti pendaftaran pelanggan, pemrosesan tagihan, atau persetujuan dokumen melalui tanda tangan elektronik, yang merupakan bagian dari proses bisnis yang kompleks.

Jadi, bisa dikatakan alur kerja adalah kekayaan intelektual atau DNA yang memuat cara agar perusahaan dapat beroperasi lebih baik, cerdas, cepat, dan murah. Namun, tidak semua alur kerja sama pentingnya.

Di tahun 2021, perusahaan perlu memprioritaskan automasi yang paling cepat menghasilkan nilai maksimal. Alur kerja yang dimaksud memiliki karakteristik ‘DNA’ sebagai berikut:

3. Selamat Tinggal, Ruang Kantor Terbuka, Mesin Pembuat Kopi, dan Kursi Malas. Selamat Datang, Perangkat Kolaborasi dan Platform Automasi

Sebelum COVID, banyak perusahaan terobsesi mendorong efisiensi, kolaborasi, dan inovasi melalui strategi analog seperti peralatan kantor cerdas dan desain kantor inovatif. Ruang kantor terbuka, kursi malas, mesin pembuat kopi, dan papan tulis elektronik adalah contoh-contoh sarana yang mendukung karyawan bekerja dan berpikir lebih lincah dan kompetitif.

Namun, pada 2021 nanti, ketika interaksi karyawan dan pelanggan berjalan virtual, peran transformasi digital akan jauh lebih penting sebagai sarana peningkat produktivitas karyawan dan pengalaman pelanggan.

Perusahaan yang menguasai ekosistem digital, mulai dari perangkat kolaborasi (Zoom, Microsoft Teams, dll.) hingga automasi (automasi cerdas, automasi proses keuangan, dan manajemen output perusahaan), akan memimpin di depan.

Sementara, perusahaan yang masih terjebak di model bisnis analog akan makin jauh tertinggal. Tren ini diprediksi semakin kentara di tahun 2021 dan terus berlanjut bahkan setelah kantor-kantor kembali dibuka. Dengan kata lain, transformasi alur kerja digital tidak akan berhenti.

Baca Juga: Inilah Enam Miskonsepsi Umum Perusahaan Mengenai Teknologi RPA

4. Pekerja Digital, Penyelamat di Tahun 2021!

Dalam upaya menggenjot efisiensi dan produktivitas, perusahaan menuntut karyawan bekerja hingga ambang batas. Orang-orang kini bekerja lebih cepat, keras, dan efisien dibandingkan dulu, tapi tetap belum cukup mengimbangi pasar yang cepat berubah. Kemudian muncullah bot, yang sudah lama ditakuti akan menggantikan pekerja manusia.

Namun, di tahun 2021, pekerja digital cenderung akan dipandang sebagai penyelamat. Seiring manusia mendekati batas kapasitas produktifnya, karyawan akan semakin terbantu oleh dukungan pekerja digital.

Selain mampu meningkatkan kapasitas produktif, pekerja digital juga membebaskan pekerja manusia dari pekerjaan berulang membosankan yang sering memaksa mereka lembur hingga malam hari atau di akhir pekan.

Pemanfaatan kapasitas digital yang diskalakan akan menjadi kunci kelincahan yang dibutuhkan sebagai daya saing di tahun 2021. Dengan demikian, kapasitas digital pun menjadi faktor pembeda baru.

5. Pimpinan Lini Bisnis Para ‘Citizen Developer’ Pemercepat Momentum Transformasi Digital

Umumnya, upaya automasi di masa lalu diprakarsai oleh bagian TI sebagai inisiatif teknologi. Seiring maraknya platform automasi cerdas yang intuitif, para pimpinan lini bisnis menjadi termotivasi untuk memfokuskan upaya automasi pada capaian bisnis strategis tertentu.

Para ‘citizen developer’ ini akan semakin sering bermitra dengan bagian TI dalam suatu model yang terfederasi untuk memaksimalkan automasi cerdas dalam transformasi alur kerja bisnis yang sarat informasi.

Banyak perusahaan yang sukses di tatanan hidup baru ini dengan memanfaatkan automasi yang terinspirasi dari Citizen Developer yang berkolaborasi dengan bagian TI. Model baru ini menghasilkan kelincahan beradaptasi, mengurangi utang teknis, dan mempersingkat time-to-value. Perusahaan lain yang berniat mempercepat upaya transformasi digitalnya pun akan meniru model ini.

6. Perusahaan Peroleh Capaian Bisnis Lewat Investasi Ekosistem

Di tahun 2020, platform automasi cerdas terintegrasi banyak dipilih sebagai metode pendorong hasil transformasi alur kerja digital. Platform multifungsi dengan teknologi automasi pelengkap yang sudah terintegrasi ini menyediakan semua kapabilitas dan kecerdasan buatan (AI) yang diperlukan untuk mencapai automasi dan hasil dengan cepat, serta mengurangi utang teknis.

Namun, aturan 80%/20% tetap berlaku, sehingga perusahaan akan selalu memiliki kebutuhan unik yang memerlukan pengubahsuaian. Ekosistem akan muncul sebagai solusi andalan di tahun 2021 untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Saat ini, penyedia platform telah mengembangkan jaringan luas teknologi, aplikasi, dan layanan yang beroperasi dalam arsitektur terbuka, dinamis, dan terintegrasi miliknya, yang memberi akses ke serangkaian layanan, penghubung prabangun, templat, dan solusi.

Di tahun 2021, perusahaan-perusahaan akan semakin mengandalkan ekosistem-ekosistem ini untuk menghasilkan capaian yang diinginkan, sekaligus mengakselerasi kemampuan untuk mencapai hasil automasi yang diinginkan.

7. Data 5G: Ombak Besar untuk Diarungi atau Gelombang Badai Berbahaya?

Teknologi 5G datang membawa gelombang masif data. Pada tahun 2021, 5G akan memungkinkan perusahaan mengirim, mengumpulkan, dan menganalisis data berkali-kali lipat dibanding sebelumnya untuk mendukung strategi bisnis dan pengambilan keputusan.

Perusahaan dengan kapasitas dan kemampuan mencerna, mendigitalisasi, dan kemudian mengubah lonjakan data ini menjadi wawasan bisnis akan berada di atas angin. Bekal awalnya adalah dengan memiliki teknologi inteligensi dokumen dan data yang diperlukan untuk mengubah data tidak terstruktur yang terkunci dalam transmisi 5G menjadi aset data terstruktur.

AI dan Tangkapan Kognitif akan menjadi kunci mencapai klasifikasi dokumen/data, analisis sentimen, dan ekstraksi konten dari dokumen-dokumen penting seperti catatan keuangan.

Perusahaan dengan kapabilitas inteligensi data akan mampu mengarungi gelombang data 5G dan mencetak rekor kinerja baru. Sementara, mereka yang tidak siap akan terempas gelombang tsunami informasi yang tidak terpakai.

8. AI Benaman Percepat Keberhasilan Automasi dan Kurangi Utang Teknis

Di tahun 2021, AI akan paling efektif ketika dibenamkan pada platform automasi cerdas dan dimanfaatkan sebagai akselerator utama dalam mencapai transformasi alur kerja digital. AI diprediksi tidak lagi menjadi ranah ilmuwan data di perusahaan besar semata, tetapi juga dipakai luas oleh masyarakat.

Pembelajaran Mesin (ML), Pemrosesan Bahasa Alami (NLP), Pengenalan Karakter Optis (OCR) Cerdas, dan Pengenalan Citra yang dibenamkan pada platform automasi cerdas akan memotivasi para citizen developer mencapai transformasi alur kerja digital, sehingga produktivitas pun meningkat drastis dan pekerjaan selesai lebih cepat di seluruh jenjang perusahaan.

Baca Juga: Pasca COVID-19, Business Automation Bergeser dari