Hal ini terlihat dari adanya informasi spesifik terkait solusi, jenis, kategori industri, hingga teknologi IBM yang dibenamkan di dalamnya. Spesifikasi hardware pun ikut disertakan guna menghadirkan informasi yang lengkap dan mudah dipahami, terutama bagi divisi TI yang ingin mendapatkan gambaran mengenai kompatibilitas sistem di dalamnya.
Kedua, transparansi akan jumlah investasi yang diperlukan juga menjadi perhatian IBM. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu takut akan adanya biaya tersembunyi dari solusi yang ditawarkan.
Baca Juga: Produk IP Cam IMOU Tawarkan Keunggulan Dibanding CCTV Analog
“Kami (IBM dan partner) ingin transparan dalam memberikan harga. Apalagi bisnis dan implementasi TI kadang harganya memang tidak murah, ini bisa jadi gambaran untuk perusahaan namun tentunya disesuaikan dengan scope dan kebutuhan,” ujarnya.
Bersinergi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Selain bertujuan untuk memfasilitasi partner dan pelanggan, kehadiran IBM Business Partner juga disebut Novan sebagai buffer bagi IBM dalam rangka mengenalkan dan melakukan ekspansi bisnis ke berbagai sektor industri yang ada di tanah air.
“Kita memang berusaha untuk mem-promote tools yang kita punya, tapi langsung di embed dengan expertise-nya partner,” kata Novan.
Hal ini dilakukan mengingat adanya keterbatasan jangkauan bisnis yang dimiliki, sehingga partner menjadi ujung tombak dalam sinergi ini. Diharapkan, para partner juga dapat lebih optimis dalam menemukan konsumen baru, terutama dengan adanya pilihan untuk menghubungi solution architect melalui website ini.
Baca Juga: Pengguna WhatsApp Meradang, Jumlah Pengguna Signal Terus Meroket
“Kami menyadari bahwa IBM tidak bisa berdiri sendiri. Oleh sebab itu, kami menggandeng partner untuk melakukan ekspansi bisnis yang lebih luas, terutama dalam hal engagement. Sehingga, kolaborasi ini dapat menghasilkan prospek yang positif bagi kedua belah pihak,” ujar Novan.
Menghadapi tahun baru 2021, IBM optimis bahwa kolaborasi ini mampu mendorong target mereka untuk mengumpulkan lebih banyak interaksi antara IBM dan partner, serta mempermudah pelanggan untuk menggunakan layanan IBM tanpa perlu melakukan implementasi besar-besaran.
“Kalau pakai IBM sendiri, tentu luas sekali scopenya. Nah, melalui IBM Business Partner, IBM ingin memperkenalkan kalau solusi itu (IBM dan partner) memang sangat easy to deploy, very easy to consume, sangat open dan bisa berintegrasi dengan banyak hal,” pungkas Novan.
Saat ini, IBM dan partner turut menyediakan berbagai layanan berbasis hybrid cloud, serta disediakan melalui managed services maupun on premise, bergantung pada kebutuhan dan anggaran yang dimiliki perusahaan.
Baca Juga: Begini Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Lewat Chatbot WhatsApp
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai solusi terintegrasi milik IBM dan partner, serta video kisah sukses dari para pelanggan sebelumnya, Anda dapat mengunjungi laman IBM Business Partner di IBM Partner Solution.