Find Us On Social Media :

IBM Perkuat Sinergi dengan Partner, Luncurkan Website untuk Permudah Customer Temukan Solusi Teknologi yang Tepat

By Fathia Yasmine, Senin, 18 Januari 2021 | 17:36 WIB

Ilustrasi IBM Business Partner

Percepatan transformasi digital saat ini semakin terasa di seluruh dunia, terlebih setelah pandemi Covid-19 merebak. Teknologi-teknologi baru yang berkembang mulai diterima dan diadopsi banyak perusahaan sebagai solusi agar tetap kompetitif serta relevan dengan persaingan bisnis terkini.

Namun, layaknya proses membuka lembaran baru, keinginan melakukan percepatan transformasi digital nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Kendala yang kerap dihadapi adalah kurangnya kesiapan perusahaan, seperti sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur digital, hingga kesalahan persepsi mengenai fleksibilitas teknologi yang dipilih.

Hal itu disampaikan oleh Partner Channel Manager IBM Aditya Halim. Ia mengungkapkan perusahaan penyedia layanan TI pun bisa saja kurang tepat dalam memberikan solusi teknologi yang dapat dengan mudah diadopsi dan relevan dengan perusahaan.

“Kami (penyedia TI) melihat kadang-kadang itu (teknologi) dilihatnya sebagai produk saja dan itu yang jadi kendala ketika konsumen ingin mengadopsinya, karena yang dicari konsumen adalah solusi” kata Aditya kepada redaksi Infokomputer ketika dihubungi melalui video conference, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Makin Moncer, Begini Cara Pasang Aplikasi Signal di Smartphone Android

Guna menghindari hal tersebut, IBM meluncurkan platform IBM Business Partner yang dihadirkan melalui website interaktif . Melalui platftorm ini, IBM ingin memperkenalkan solusi-solusi praktis yang dimiliki para partner dengan kombinasi teknologi software dan hardware milik IBM di dalamnya.

Country Manager Partner Ecosystem IBM Indonesia Novan Adian  menyebut, kehadiran website ini juga ditujukan agar perusahaan mampu menemukan gambaran solusi yang tepat untuk berbagai permasalahan yang sedang mereka hadapi.

“Melalui ekosistem yang ada di IBM, kami memfasilitasi konsumen dan partner untuk bisa berkolaborasi menciptakan solusi. Tentunya dengan bantuan IBM di belakangnya,” kata Novan pada kesempatan yang sama.

Tak tanggung-tanggung, IBM turut menggandeng distributor PT Blue Power Technology, PT Sinergi Wahana Gemilang dan PT Techdata serta para partner terkemuka. Setidaknya terdapat sembilan kategori teknologi dan sebelas klasifikasi industri yang dapat dipilih oleh konsumen sebagai referensi.

Baca Juga: Bagaimana Solusi Data Backup Veeam Membantu Suntory Garuda Beverage

Selain itu, Novan menyampaikan, terdapat sejumlah fitur yang dihadirkan oleh IBM Partner Solution. Pertama, studi kasus dari setiap industri, di mana perusahaan dapat melihat keterkaitan antara permasalahan yang dihadapi dengan solusi yang ditawarkan.

Use cases bisa dilihat para konsumen (melalui website), jadi kira-kira, ini nih solusi yang pas untuk perusahaan saya (ketika mereka mengunjungi website),” lanjut Novan.

Hal ini terlihat dari adanya informasi spesifik terkait solusi, jenis, kategori industri, hingga teknologi IBM yang dibenamkan di dalamnya. Spesifikasi hardware pun ikut disertakan guna  menghadirkan informasi yang lengkap dan mudah dipahami, terutama bagi divisi TI yang ingin mendapatkan gambaran mengenai kompatibilitas sistem di dalamnya.

Kedua, transparansi akan jumlah investasi yang diperlukan juga menjadi perhatian IBM. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu takut akan adanya biaya tersembunyi dari solusi yang ditawarkan.

Baca Juga: Produk IP Cam IMOU Tawarkan Keunggulan Dibanding CCTV Analog

“Kami (IBM dan partner) ingin transparan dalam memberikan harga. Apalagi bisnis dan implementasi TI kadang harganya memang tidak murah, ini bisa jadi gambaran untuk perusahaan namun tentunya disesuaikan dengan scope dan kebutuhan,” ujarnya.

Bersinergi untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Selain bertujuan untuk memfasilitasi partner dan pelanggan, kehadiran IBM Business Partner juga disebut Novan sebagai buffer bagi IBM dalam rangka mengenalkan dan melakukan ekspansi bisnis ke berbagai sektor industri yang ada di tanah air.

“Kita memang berusaha untuk mem-promote tools yang kita punya, tapi langsung di embed dengan expertise-nya partner,” kata Novan.

Hal ini dilakukan mengingat adanya keterbatasan jangkauan bisnis yang dimiliki, sehingga partner menjadi ujung tombak dalam sinergi ini. Diharapkan, para partner juga dapat lebih optimis dalam menemukan konsumen baru, terutama dengan adanya pilihan untuk menghubungi solution architect melalui website ini.

Baca Juga: Pengguna WhatsApp Meradang, Jumlah Pengguna Signal Terus Meroket

“Kami menyadari bahwa IBM tidak bisa berdiri sendiri. Oleh sebab itu, kami menggandeng partner untuk melakukan ekspansi bisnis yang lebih luas, terutama dalam hal engagement. Sehingga, kolaborasi ini dapat menghasilkan prospek yang positif bagi kedua belah pihak,” ujar Novan.

Menghadapi tahun baru 2021, IBM optimis bahwa kolaborasi ini mampu mendorong target mereka untuk mengumpulkan lebih banyak interaksi antara IBM dan partner, serta mempermudah pelanggan untuk menggunakan layanan IBM tanpa perlu melakukan implementasi besar-besaran.

“Kalau pakai IBM sendiri, tentu luas sekali scopenya. Nah, melalui IBM Business Partner, IBM ingin memperkenalkan kalau solusi itu (IBM dan partner) memang sangat easy to deploy, very easy to consume, sangat open dan bisa berintegrasi dengan banyak hal,” pungkas Novan.

Saat ini, IBM dan partner turut menyediakan berbagai layanan berbasis hybrid cloud, serta  disediakan melalui managed services maupun on premise, bergantung pada kebutuhan dan anggaran yang dimiliki perusahaan.

Baca Juga: Begini Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Lewat Chatbot WhatsApp

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai solusi terintegrasi milik IBM dan partner, serta video kisah sukses dari para pelanggan sebelumnya, Anda dapat mengunjungi laman IBM Business Partner di IBM Partner Solution.