Shox Rumahan mengatasi permasalahan ini dengan membalik piramida dan berfokus menarik komunitas perdesaan ke e-commerce.
“Daripada mendorong pembeli dengan banyak produk, Shox Rumahan hanya menyediakan produk yang mereka inginkan. Ini bukan sekadar lokalisasi, tetapi hiperlokalisasi. Jarum jauh lebih mudah ditemukan di tumpukan jerami yang jauh lebih sedikit,” tutur Kaya.
Agen Shox Rumahan memainkan peran besar dalam sistem piramida terbalik ini. Para ketua komunitas di pelosok mengetahui persis kebutuhan penduduk di perdesaan dan berbelanja atas nama mereka.
“Ini adalah situasi win-win bagi kedua belah pihak,” tegas Kaya.
Pembeli di perdesaan dapat membeli produk Shox Rumahan dengan harga sama seperti pembeli di Jakarta karena tidak ada mark-up, mengambil fasilitas cicilan 5-10 kali pembayaran, dan waktu pengiriman barang yang lebih singkat.
Tidak seperti pemain e-commerce besar, Shox Rumahan menawarkan harga sama seperti di kota besar karena target pembelinya adalah level RT, bukan individu.
Average Order Value (AOV) Shox Rumahan saat ini melampaui Rp3 juta yang berarti 5-10 kali lipat pemain social-commerce agent-based models lain.
Pemesanan dalam jumlah besar memudahkan Shox Rumahan menekan biaya logistik karena biaya pengiriman dapat dikurangi 5-10 kali lipat, tergantung luas desa.
“Kami dapat menyediakan lebih banyak alternatif bagi komunitas sembari membangun kepercayaan melalui agen-agen penjualan,” ujar Kaya.
Strategi tersebut lebih efektif dalam mengakuisi pengguna karena biaya akuisisi pengguna di komunitas pelosok bisa ditekan hingga 10 kali lipat lebih ekonomis daripada pemain e-commerce lain. Pelanggan juga akan bertahan karena mereka melihat nilai sebenarnya.
Berbasis di Yogyakarta
Berkantor pusat di Yogyakarta, manajemen Shox Rumahan menempatkan tim di jantung perdesaan Indonesia.
Yogyakarta terletak di provinsi tertua kedua di Indonesia dan menjadi jantung Pulau Jawa yang populasinya 140 juta orang.
Shox Rumahan yang berada di jantung perdesaan Indonesia memungkinkan tim memperhatikan dan merespon perubahan kebutuhan pasar secara cepat.
Para pendiri dan tim Shox Rumahan juga memiliki pengalaman signifikan di e-commerce Midea, Bukalapak, dan Shipper.
Saat ini, Shox Rumahan telah menjadi pemain e-commerce terkemuka di lebih dari 5 ribu desa. “Kami ingin menjaga kepercayaan pengguna dengan menyediakan solusi digital yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,” papar Kaya.
Dengan menganalisis penjualan penduduk Indonesia dan komunitas di pelosok, tim Shox Rumahan dapat juga mengestimasi skor kredit mereka.
Dengan demikian Shox Rumahan berada dalam posisi baik untuk menciptakan ekosistem perbankan digital di perekonomian perdesaan Indonesia, memperkenalkan sistem pembayaran digital dan solusi keuangan lain kepada komunitas sembari meningkatkan literasi digital mereka.
"Pada saat bersamaan, Shox Rumahan berharap dapat mengonsolidasikan permintaan ekonomi perdesaan Indonesia dan menyoroti potensi pasarnya sehingga dapat menarik peritel lokal dan asing, serta mengembangkan proses seleksi," pungkas Kaya.
Baca Juga: PTS.sc: Sediakan Solusi One-Stop Supply Chain untuk Para Pelaku UMKM
Baca Juga: Justika: Membuat Layanan Hukum Menjadi Lebih Praktis dan Terjangkau