Memang pendapatan MediaTek tidak hanya dari area telepon seluler alias mobile phone. Namun, setidaknya pada kuartal pertama 2022, proporsi sumbangsih dari telepon seluler diklaim MediaTek sebesar 53%. Adapun sisanya dari platform smart edge sebesar 39% dan dari IC daya sebanyak 8%.
Selain SoC flagship dan premium, MediaTek juga mengedepankan platform Wi-Fi dan platform untuk perangkat AIoT-nya. Platform Wi-Fi yang dikedepankan adalah Filogic 880 dan Filogic 380. Kala pengumumannya, seperti yang InfoKomputer tuliskan di sini, MediaTek menyebutkan Filogic 880 dan Filogic 380 mendukung Wi-Fi 7. Sementara, platform untuk perangkat AIoT yang dikedepankan adalah lini Genio. Mengenai MediaTek Genio sendiri, bisa dibaca di sini. Sedikit banyak platform-platform tersebut bisa membantu pendapatan MediaTek ke depannya.
Kemitraan dengan Perusahaan Indonesia
MediaTek menekankan pula kemitraannya dengan berbagai perusahaan sehubungan elektronik di dunia, termasuk di Indonesia. Dua di antara perusahaan tanah air sehubungan elektronik yang berkolaborasi dengan MediaTek adalah Polytron dan Prasimax.
MediaTek menyebutkan bahwa selain berkolaborasi pada elektronik seperti smart TV, MediaTek dan Polytron saat ini sedang menjajaki perihal pabrik cerdas alias smart factory. Adapun Prasimax, MediaTek melalui SMC — VAR (value added reseller) MediaTek — berkolaborasi dengan Prasimax untuk membantu menghadirkan aneka STB (set top box) DVB-T2 (Digital Video Broadcasting — Second Generation Terrestrial). STB DVB-T2 memungkinkan TV dengan tuner analog untuk menampilkan siaran TV digital.
"Dengan layanan-layanan TV analog di Indonesia yang sebentar lagi dimatikan, ide Prasimax adalah menyediakan berbagai layanan bernilai tambah kepada para perusahaan set top box lokal untuk memaksimalkan potensi penuh dari layanan-layanan TV digital," pungkas Cedric Chang (Country Manager, Indonesia & Philippines MediaTek).