MediaTek baru-baru ini secara virtual menyampaikan keberhasilan meningkatkan pangsa pasarnya untuk SOC smartphone secara global kepada media-media Indonesia. Setidaknya menurut Counterpoint, MediaTek memang berhasil menjadi vendor SoC smartphone dengan pangsa pasar terbesar di dunia sejak kuartal ketiga tahun 2020. Bila pada keseluruhan tahun 2020 pangsa pasar MediaTek untuk SoC smartphone secara global diklaim sebesar 32%, pada tahun 2021 lalu pangsa pasar tersebut diklaim mencapai 42%.
Namun, MediaTek menambahkan bahwa pangsa pasarnya untuk SoC smartphone flagship dan premium masihlah minim. Kehadiran sejumlah SoC flagship dan premium MediaTek yang dimulai akhir tahun lalu diyakini bisa menjadi jawaban. MediaTek pun menilai tahun 2022 ini adalah peluang menambah pangsa pasarnya untuk SoC smartphone flagship dan premium. Adapun SoC yang dimaksud adalah MediaTek Dimensity 9000, MediaTek Dimensity 8100, dan MediaTek Dimensity 8000.
Dari ketiga SoC untuk smartphone itu, MediaTek Dimensity 9000 adalah yang flagship, sedangkan MediaTek Dimensity 8100 dan MediaTek Dimensity 8000 adalah yang premium. Mengenai MediaTek Dimensity 9000 bisa dilihat di sini, sedangkan mengenai MediaTek Dimensity 8100 dan MediaTek Dimensity 8000 bisa dilihat di sini. Belakangan juga hadir MediaTek Dimensity 9000+ dengan frekuensi kerja alias clock lebih tinggi dari MediaTek Dimensity 9000.
"Untuk pangsa pasar Android berdasarkan wholesale price band, MediaTek sejak dulu selalu menikmati pangsa pasar yang sangat kuat pada perangkat-perangkat entry sampai menengah," ujar Anuj Sidharth (Deputy Director, Marketing & Communications MediaTek) sembari menambahkan tidak demikan halnya dengan segmen flagship dan premium yang mana pangsa pasar MediaTek sangat kecil.
"Nah, November 2021 kami telah meluncurkan flagship kami chipset Dimensity 9000 dan saya yakin banyak dari Anda juga menyadari hal yang sama. Berlanjut tahun ini, awal tahun 2022, kami memperkenalkan chipset Dimensity 8100 dan 8000 yang membawa fitur-fitur tingkat flagship dari Dimensity 9000 ke para smartphone 5G premium," sambung Anuj Sidharth sambil menyebutkan sejumlah produsen smartphone telah meluncurkan produk yang memakai SoC MediaTek Dimensity yang dimaksud beberapa bulan belakangan.
Pendapatan Meningkat Signifikan
Sejalan dengan pangsa pasar MediaTek yang makin besar, MediaTek juga mengatakan bahwa pendapatannya pada tahun 2021 meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya. MediaTek mengeklaim pendapatannya di dunia mencapai US$17,6 miliar pada tahun 2021, meningkat lebih dari 60% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai US$10,9 miliar. Tak hanya itu, MediaTek pun mengeklaim pendapatannya meningkat 32,1% pada kuartal pertama lalu dibandingkan kuartal pertama tahun 2020. Besarannya sendiri adalah sekitar US$5,1 miliar.
Memang pendapatan MediaTek tidak hanya dari area telepon seluler alias mobile phone. Namun, setidaknya pada kuartal pertama 2022, proporsi sumbangsih dari telepon seluler diklaim MediaTek sebesar 53%. Adapun sisanya dari platform smart edge sebesar 39% dan dari IC daya sebanyak 8%.
Selain SoC flagship dan premium, MediaTek juga mengedepankan platform Wi-Fi dan platform untuk perangkat AIoT-nya. Platform Wi-Fi yang dikedepankan adalah Filogic 880 dan Filogic 380. Kala pengumumannya, seperti yang InfoKomputer tuliskan di sini, MediaTek menyebutkan Filogic 880 dan Filogic 380 mendukung Wi-Fi 7. Sementara, platform untuk perangkat AIoT yang dikedepankan adalah lini Genio. Mengenai MediaTek Genio sendiri, bisa dibaca di sini. Sedikit banyak platform-platform tersebut bisa membantu pendapatan MediaTek ke depannya.
Kemitraan dengan Perusahaan Indonesia
MediaTek menekankan pula kemitraannya dengan berbagai perusahaan sehubungan elektronik di dunia, termasuk di Indonesia. Dua di antara perusahaan tanah air sehubungan elektronik yang berkolaborasi dengan MediaTek adalah Polytron dan Prasimax.
MediaTek menyebutkan bahwa selain berkolaborasi pada elektronik seperti smart TV, MediaTek dan Polytron saat ini sedang menjajaki perihal pabrik cerdas alias smart factory. Adapun Prasimax, MediaTek melalui SMC — VAR (value added reseller) MediaTek — berkolaborasi dengan Prasimax untuk membantu menghadirkan aneka STB (set top box) DVB-T2 (Digital Video Broadcasting — Second Generation Terrestrial). STB DVB-T2 memungkinkan TV dengan tuner analog untuk menampilkan siaran TV digital.
"Dengan layanan-layanan TV analog di Indonesia yang sebentar lagi dimatikan, ide Prasimax adalah menyediakan berbagai layanan bernilai tambah kepada para perusahaan set top box lokal untuk memaksimalkan potensi penuh dari layanan-layanan TV digital," pungkas Cedric Chang (Country Manager, Indonesia & Philippines MediaTek).