Find Us On Social Media :

Tingkatkan Layanan Publik yang Efisien, Ini Contoh Aplikasi SPBE Terpusat yang Tengah Dikembangkan

By Yussy Maulia, Senin, 28 November 2022 | 16:45 WIB

Beberapa kementerian telah mengembangkan aplikasi terpusat sebagai sarana SPBE.

Perkembangan teknologi digital dan internet membuat masyarakat semakin sadar akan kebutuhan layanan publik yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berupaya mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secepatnya.

Melalui SPBE, seluruh kegiatan operasional pemerintahan dan pelayanan publik akan dialihkan ke sistem digital. SPBE bertujuan untuk mewujudkan kegiatan operasional pemerintahan yang lebih efektif, efisien, bersih, transparan, dan tepercaya.

Beberapa kementerian telah mengembangkan sejumlah aplikasi terpusat untuk membuat pelayanan publik lebih efisien. Salah satunya dengan aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan New Generation (Sideka-NG) yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Sebagai informasi, Sideka-NG merupakan aplikasi umum terpusat untuk menunjang pengelolaan layanan publik secara digital di tingkat desa dan kecamatan. Aplikasi ini memiliki tiga platform layanan utama.

Baca Juga: Progres Pengembangan SPBE Berlanjut, Pemerintah Siapkan Rencana Strategis dan Arsitektur TIK

Pertama, Layanan Desa yang dapat diakses di layanan.desa.id. Kedua, Website Desa yang dapat diakses di website.desa.id. Terakhir, Bank Sampah yang dapat diakses di banksampah.layanan.go.id.

Pengelolaan aplikasi Sideka-NG pun dilakukan secara kolaboratif. Aplikasi ini akan dikelola oleh admin pusat dari Kemenkominfo. Sementara itu, admin wilayah akan menjadi tanggung jawab dinas komunikasi farrah masing-masing.

Selain itu, SPBE juga terus dikembangkan untuk meningkatkan layanan pada sektor kesehatan. Berkaca dari situasi pandemi Covid-19, sistem layanan kesehatan digital dapat menjadi solusi yang memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi dan akses layanan kesehatan yang cepat dan tepat.

Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kini telah melakukan pengembangan platform SATUSEHAT.

Baca Juga: Begini Cara Akses Sertifikat Vaksin Internasional Lewat PeduliLindungi

Dilansir dari laman kemkes.go.id, SATUSEHAT merupakan platform digital yang berfungsi untuk mengintegrasikan data kesehatan setiap pasien antarfasilitas layanan kesehatan dalam bentuk rekam medis elektronik (RME).

Hingga Jumat (4/11/2022), Kemenkes mencatat telah ada 7.363 fasilitas layanan kesehatan yang siap terintegrasi ke SATUSEHAT. Seluruh fasilitas layanan kesehatan tersebut berada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Selanjutnya, uji coba integrasi platform SATUSEHAT akan terus dilakukan pada fasilitas layanan kesehatan yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Bali. Kemenkes pun menargetkan 12.000 fasilitas layanan kesehatan siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT sampai akhir 2022.

Wujudkan Kesetaraan Fasilitas dengan PDN

Untuk memastikan pemerataan pengembangan SPBE ke seluruh wilayah Indonesia, pemerintah melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Kemenkominfo juga terus mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), salah satunya pusat data nasional (PDN).

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Pusat Data Nasional Beroperasi Akhir 2023

Sebelum PDN dibangun, Indonesia memiliki kurang lebih 2.700 pusat data yang beroperasi di 640 instansi pemerintahan pusat dan daerah. Setiap instansi menyimpan aplikasi di pusat data masing-masing sehingga sulit diintegrasikan.

Oleh sebab itu, PDN dibangun untuk mewujudkan Satu Data Nasional, di mana seluruh data akan dikelola secara terpusat. Dengan demikian, diharapkan seluruh instansi di Indonesia dapat memperoleh fasilitas dan akses terhadap data yang setara.

Selain itu, Satu Data Nasional dapat memudahkan setiap instansi melakukan pengawasan dan mengambil keputusan dengan mudah berbasis data yang akurat. Anggaran untuk pengelolaan pusat data pun dinilai akan menjadi lebih efisien.

Terbaru, Kemenkominfo telah melaksanakan Ground Breaking Ceremony dalam pembangunan Pusat Data Nasional pertama yang berlokasi di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022).

PDN tersebut akan dirancang dengan kapasitas prosesor sebesar 25.000 core, kapasitas memori 200 terabyte, dan kapasitas penyimpanan (storage) 40 petabyte , serta dukungan power supply sebesar 20 megawatt yang nantinya dapat ditingkatkan sampai 80 megawatt.

Untuk mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi operasional pusat data, Kemenkominfo juga telah merencanakan pembangunan PDN di wilayah Indonesia lain, di antaranya Batam, Penajam Paser Utara, dan Labuan Bajo.