Find Us On Social Media :

Keamanan Lemah, Militer AS Berhenti Pakai ChatGPT dan Alat AI Lainnya

By Adam Rizal, Minggu, 15 Oktober 2023 | 11:30 WIB

Teknologi Artificial Intelligence (AI) dapa dikembangkan menjadi senjata mematikan

Tak hanya itu, para pelaku kejahatan juga meminta bantuan AI supaya aksi kejahatan mereka berjalan rapi, terukuran dan lancar seperti pencucian uang hingga membuat bom.

"Para ekstremis dan teroris telah menggunakan AI untuk membuat bahan peledak dengan lebih mudah," ujarnya.

Para pejabat Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) memperingatkan Beijing mulai menggunakan AI untuk menyebarkan propaganda melalui saluran berita palsu tahun lalu.

“Ini hanyalah puncak gunung es. AI memungkinkan serangan jahat yang lebih efektif,” kata David Frederick, Asisten Wakil Direktur NSA untuk China.

Microsoft memperingatkan para aktor dunia maya yang terkait dengan China telah mulai menggunakan AI untuk menghasilkan “konten yang menarik perhatian” untuk upaya disinformasi yang telah menarik perhatian para pemilih di AS.

“Kita memperkirakan China akan terus menyempurnakan teknologi ini dari waktu ke waktu, meskipun masih harus dilihat bagaimana dan kapan China akan menerapkannya dalam skala besar,” kata Microsoft.

Baca Juga: Laris Manis, GPU AI Nvidia H100 Laku 300 ribu Unit pada Kuartal Kedua

Baca Juga: Huawei Diprediksi Bakal Kembali Rajai Pasar HP di China Tahun Ini

Baca Juga: Pengembangan Inovasi AI di China Terhambat dengan Regulasi Ketat

Baca Juga: Chip AI Nvidia Mahal dan Langka, Microsoft Kembangkan Chip AI Mandiri