1. Perlindungan data yang komprehensif
ESE mampu mengenkripsi kolom pada tabel secara persisten. ESE mengenkripsi data, baik dalam memori (in-use) maupun dalam storage (at-rest) sehingga penyerang tidak dapat mencuri data dengan memindai memori atau dump penyimpanan.
2. Didukung enkripsi AES-256 dan manajemen kunci yang aman
ESE menggunakan enkripsi AES-256 standar industri untuk memastikan kuatnya keamanan data. AES-256 merupakan algoritma enkripsi yang diakui secara global, sekaligus merupakan standar industri keuangan, karena tahan terhadap serangan brute-force. Selain algoritma enkripsi yang menjadi faktor keamanan data, tata cara dan tata kelola kunci enkripsi juga menjadi bagian yang sangat penting dalam mempengaruhi kekuatan sistem keamanan. Oleh karena itu, keamanan data dapat ditingkatkan dengan manajemen kunci standar industri melalui HSM (Hardware Security Module) atau Perangkat Smartcard semacam Desfire v3.
3. Enkripsi tercepat dan pengindeksan yang dipatenkan
ESE menjadi enkripsi RDBMS tercepat saat ini, karena implementasi proses enkripsi sebagai berikut:
- Dilaksanakan per kolom, sehingga enkripsi data hanya dilakukan pada data privasi/penting. Hal ini menjadikan proses enkripsi menggunakan komputasi tinggi lebih sedikit sehingga kecepatannya lebih baik,
- Hanya melakukan dekripsi data pada data yang akan ditampilkan atau dibutuhkan,
- Mengimplementasi metode pengindeksan yang dipatenkan, ESE mampu melakukan pencarian data yang dienkripsi secepat data yang tidak dienkripsi karena proses pencariannya tidak menggunakan Sequential Scan (scanning data secara berurutan, proses yang terjadi pada tabel yang tidak memiliki index), melainkan index scan pada data yang terenkripsi, sehingga proses search tersebut tidak melibatkan proses dekripsi data yang lama.
- Implementasi Index yang dapat digunakan untuk LIKE search dengan efisien dan tanpa melakukan proses dekripsi kolom yang dicari.
4. Enkripsi numerik untuk aritmatika terenkripsi
ESE tidak hanya melakukan enkripsi terhadap tipe data teks atau varchar, namun juga memiliki tipe data khusus numerik. Enkripsi ini diperlukan untuk sistem transaksi online yang membutuhkan perubahan data dengan cukup dinamis. Proses penambahan dan pengurangan aritmatik dapat dilakukan tanpa mengekspos data aslinya.
5.Masking data for ease of exchange
ESE memiliki fitur masking data untuk menampilkan data sensitif kepada pengguna yang tidak berkompeten sehingga memberikan kontrol granular yang lebih baik atas data yang sensitif. Masking data memungkinkan korporasi untuk mengatur atau menyembunyikan data sensitif sehingga dimungkinkan berbagi data dengan pihak ketiga tanpa mengungkapkan informasi sensitif.
Semua fungsi perlindungan andal ESE 11DB/Postgres™ akan diluncurkan Equnix secara resmi di kuartal pertama 2024, dan ketersediaannya akan dirilis secara bertahap hingga tersedia bagi semua platform dan pengguna.
“Secara keseluruhan, penguatan sistem keamanan siber adalah hal yang sangat penting. Dalam era digital di mana keamanan data sangat penting, sistem perlindungan data pribadi yang kuat telah menjadi prioritas bagi perusahaan dan organisasi pemerintah. Meningkatkan sumber daya keamanan siber jelas akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam melindungi data pribadi pengguna internet,” kata Julyanto.
“Kami berkomitmen untuk terus menyediakan solusi TI, salah satunya dengan solusi enkripsi terdepan yang memenuhi kebutuhan keamanan data yang mumpuni. ESE adalah bukti komitmen kami untuk membantu melindungi data sensitif korporasi, hak nasabah atas data mereka, dan membantu korporasi untuk mematuhi Peraturan Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) 2022 di Indonesia,” tutupnya.
Baca Juga: Kominfo Pastikan Surat Edaran Panduan Etika AI Terbit Bulan Ini
Baca Juga: Contoh Penerapan AI di Fesyen, Mampu Ciptakan Model Baju Super Mirip