"Bagaimana kami bisa menyatukan pikiran untuk bisa berkolaborasi, berpikir dan bersatu membangun kota yang cerdas," ujarnya.
Saat ini sektor unggulan di Blitar masih berbasis Agro dan pemkab Blitar akan mendorong industriliasasi berbasis Agro. Sektor Agro memang menarik banyak minat investor di Blitar seperti peternakan sapi perah Greenfield, pabrik gula Rejoso Manis Indonesia, Pabrik Gula Alam Sumber Manis, Perkebunan Pisang dan Nanas Nuasantara.
Selain sektor agro, pemkab Blitar juga akan meningkatkan sektor pariwisata dan pengembangan kawasan pendesaan. Pengembangan triangle diamond (pantai serang, sirah kencong dan candi penataran) merupakan agenda prioritas untuk mengembangkan Blitar di sekotar pariwisata.
"Blitar menyimpan potensi pariwisatan yang besar dengan keindahan alamnya. Kami akan meningkatkan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan Pansela yang menghubungkan gunung Kawi dan Kelud," ujarnya.
"Selain keindahan alam, Blitar juga memiliki kekayaan budaya yang besar karena banyak candi-candi di Blitar," ucapnya.
Rijanto melihat kehadiran teknologi sangat penting untuk mendorong sektor agro, perekenomian dan pariwisata di Blitar karena saat ini masyarakat ekonomi Indonesia tidak bisa terelepas dari ekonomi digital.
"Peranan teknologi dan perekonomian masyarakat adalah sesuatu hal yang pasti. Proses pengembangan usaha mikro bidang agro, akan lebih efektif menggunakan orientasi digital dalam hal pemasaran dan perancangan produknya," ucapnya.
5 Pilar Smart City
Bupati Blitar Rijanto (Tengah) beserta jajaran staf dan pembimbing Smart City Blitar
Smart Governance
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar (Diskominfo) Eko Susanto mengatakan Diskominfo Blitar mendapatkan tugas dari Bupati Blitar untuk melakukan tata kelola pemerintah yang baik berbasis teknologi informasi, salah satunya lewat smart city.
"Smart city adalah dambaan seluruh pemerintah kabupaten dan kota Indonesia bahkan dunia karena smart city mampu membuat pelayanan masyarakat yang lebih transparan dan membuat masyarakatnya nyaman. Jadi tidak ada alasan kabupaten Blitar tidak kepingin untuk bergabung (smart city)," katanya.