Find Us On Social Media :

Smart City Blitar : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Blitar

By Adam Rizal, Sabtu, 3 November 2018 | 06:00 WIB

candi Penataran yang jadi ikon kabupaten Blitar

Eko Susanto (Kepala Diskominfo Blitar) di depan ruang Command Center

Blitar pun memiliki 3 program quick win untuk mewujudkan program smart city pada tahun depan yaitu :

e-Health

Rijanto mengatakan salah satu program prioritas untuk kabupaten Blitar yaitu peningkatan program pelayanan kesehatan masyrakat seperti memeratakan akses pelayanan kesehatan bagi masyarkat dan menghadirkan puskesmas di 22 kecamatan.

Selain itu, program smart city dapat mendukung program prioritas kesehatannya itu dengan layanan e-health. e-Health adalah sebuah layanan kesehatan kabupaten Blitar yang dapat membantu masyarakat ketika ingin berobat di puskesmas, rumah sakit dan memiliki akses lansung dengan BPJS. Layanan e-Health sendiri tergabung dalam pilar smart living.

"Masyarakat bisa melakukan pendaftaran, pengecekan, ketersediaan kamar, dokter dan layanan kesehatan lainnya dengan aplikasi e-health yang berbasis online," katanya.

"Saya berharap e-health mampu menghadirkan pelayanan kesehatan publik yang mudah, cepat, transparan dan berkulitas," ujarnya.

"Dengan e-health, pasien atau masyarakat bisa memilih rumah sakit yang diinginkan dan poli-kiliniknya. Jadi tidak perlu ngantri lagi, dari rumah masyarakat sudah tahu antrian yang ke berapa bisa dilihat di aplikasi e-health," ucapnya.

999 UKM Go Online

Kabupaten Blitar juga akan menggelar program 999 UKM Go Online untuk meningkatkan pendapatan dan pengetahuan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Blitar. Dalam program itu, kabupaten Blitar akan menggelar acara kumpul UKM se-Blitar dan bazar yang menjual produk-produk UKM se-Blitar.

Tak hanya itu, pemkab Blitar juga akan mengandeng Google, Facebook, BukaLapak, Tokopedia, Blibli, Lazada untuk memberikan coaching klinik kepada para UKM Blitar dan menjual produk-produk UKM Blitar di platformnya.

Program 999 UKM Go Online sendiri termasuk dalam layanan Smart Economy. "Dengan menggandeng perusahaan e-commerce BukaLapak dan Tokopedia, ini akan membuat jangkaun produk-produk UKM Blitar bisa dikenal dan dibeli masyarakat luas," ujarnya.

Lingkungan Hidup

Rijanto mengatakan Blitar memiliki permasalahan besar dalam kasus penggundulan hutan karen banyak hutan-hutan di Lodoyo, Blitar Selatan yang gundul karena penebangan liar. Apalagi, jika kawasan hutan gundul itu diguyur hujan selama 4 jam, maka bisa berdampak banjir kepada masyarakat di sekitarnya.

Karena itu, melalui program smart environment, pemkab Blitar akan mengajak masyrakat dan anak-anak muda untuk menanamkan pohon di sekitar hutan yang gundul. Nantinya, mereka bisa mengunggah dan menyebarkan kegiatan penanaman pohon itu di media sosial dan YouTube.

Harapannya, masyarakat-masyarakat juga tergerak ikut menanam pohon di hutan gundul tersebut. Dengan aplikasi smart map, masyarakat dapat memetakan posisi pohon dan mengunggah hasil penanaman pohon di Blitar.

Selain itu, pemkab Blitar juga berencana menanamkan sebuah sensor yang tertanam di pohon-pohon tersebut. Nantinya, sensor-sensor itu akan memberitahu informasi kepada operator tentang pertumbuhan pohon dan bencana yang terjadi di sekitar pohon seperti pembakaran hutan.

"Kami percaya media sosial sangat efektif untuk membentuk dan mempengaruhi masyarakat karena saat ini sarana promosi tidak bisa terlepas dari produk digital," ucapnya.

Komitmen

Dedy Permadi (Pembimbing Teknis Smart City Kabupaten Blitar) mengatakan ada 3 kunci kesuksesan program smart city di satu daerah atau kota yaitu komitmen pemerintah kota atau kabupaten setempat, infrastruktur dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

"Blitar memiliki 3 kunci sukses itu, disini komitmen bupati dan stafnya kuat, jaringan Internet yang memadai dan kualitas SDM yang terus dikembangkan," ucapnya.