Pengguna Android seringkali dibuat kesal dengan beragam iklan yang muncul di sebagian besar aplikasi yang terpasang.
Berbagai macam iklan bisa ditemukan di beberapa aplikasi, seperti aplikasi game, browser, atau aplikasi berbagi video.
Munculnya iklan seringkali menghalangi layar. Terkadang, pengguna bisa tidak sengaja mengklik iklan tersebut. Untungnya, ada cara untuk menghalau iklan-iklan mengganggu semacam itu.
Salah satunya dengan memasang aplikasi pemblokir iklan di perangkat. Aplikasi pemblokir iklan tidak mudah ditemukan di Google Play Store.
Sebab, menurut kebijakan Google, aplikasi pemblokir iklan merupakan aplikasi pengganggu, merusak, dan mengacaukan cara kerja aplikasi lain.
Karena itulah, dibutuhkan platform pihak ketiga untuk bisa memasang aplikasi pemblokir iklan. Beberapa aplikasi pemblokir iklan juga tidak gratis, meski ada pula yang bisa diunduh secara cuma-cuma.
Menurut Android Authority, aplikasi pemblokir iklan yang komprehensif adalah yang membutuhkan root atau yang membutuhkan setup agak rumit di perangkat.
Berikut lima aplikasi pemblokir iklan yang bisa dimanfaatkan pengguna ponsel Android.
1. AdAWay
Aplikasi AdAway menggunakan host yang dimodifikasi untuk mengirim semua ad request ke 12.0.01. Ad request akan dihitung ketika situs pengguna meminta iklan untuk ditampilkan ke layar.
Dengan kata lain, cara kerja AdAway adalah "mengusir" iklan ke suatu tempat sehingga tidak muncul di layar. Aplikasi ini mendukung host yang dimodifikasi, bisa juga mengunduh basis aplikasi itu sendiri.
File host disimpan ke dalam bagian read-only di sistem Android. Itu berarti, untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna harus melakukan root perangkat. Meskipun aplikasi ini gratis, pengguna juga bisa berdonasi untuk mendukung para pengembangnya.
2. Adblock Plus
Adblock Plus merupakan aplikasi pemblokir iklan yang cukup populer. Berbeda dengan AdAway, Ablock Plus bisa bekerja dengan cara di-root maupun tanpa root. Meskipun, pengguna yang memasangnya tanpa root, akan dibutuhkan tindakan ekstra untuk memasangnya.
Aplikasi ini berjalan di background (latar belakang) dan filter trafik web, hampir mirip dengan ekstensi browser.
Adblock Plus bisa didapatkan di Play Store secara gratis. Setelah berhasil terpasang, buka aplikasi lalu atur setting sesuai petunjuk, lantas Adblock Plus akan berjalan di latar belakang.
3. AdGuard
Aplikasi satu ini terbilang masih sangat asing, bahkan di telinga pengguna Android yang terbiasa mengoprek ponselnya. Cara kerjanya mirip dengan AdBlock Plus. Ia berjalan di latar belakang dan filter trafik web.
Aplikasi ini bisa berjalan tanpa harus root, namun membutuhkan setup yang agak rumit. Ia juga membuat tab pada semua trafik web yang digunakan, serupa dengan aplikasi monitor kemanan web, Glasswire.
Desain antarmukanya pun terlihat rapi sehingga cukup mudah untuk setup. Aplikasi ini ada yang gratis, tapi hanya bisa memblokir iklan dari browser saja.
Sementara untuk memblokir iklan sepenuhnya dari perangkat Android, pengguna harus membayar 24,99 dollar AS (sekitar RP 352.000-an) per bulan untuk mendapatkan versi premiumnya. Dengan versi premium, AdGuard bisa juga digunakan untuk dekstop Windows dan Mac.
4. Browser dengan pemblokir iklan
Sebenarnya ada banyak browser (peramban) yang dipasang dengan ad-block. Peramban-perambang tersebut akan menyaring hampir semua trafik iklan atau setidaknya akan mengurangi iklan paling mengganggu.
Salah satu contohnya adalah Chrome. Namun, iklan di Chrome tidak sepenuhnya sirna, masih ada iklan yang muncul meski tak sebanyak jika tanpa dipasang ad-block. Munculnya iklan kecil tersebut memberikan peluang situs untuk tetap menarik pundi-pundi.
Selain Chrome, ada peramban lain yang juga telah dipasang ad-block di dalamnya. Misalnya Brave Browser, Firefox Focus, Kuwu Browser, Samsung Browser, dan sebagianya. Semuanya bisa dicari di Google Play Store.
5. Block This
Terakhir, ada aplikasi bernama Block This, yang mungkin baru terdengar bagi sebagian orang.
Cara menggunakan aplikasi ini mirip dengan setup VPN yang juga digunakan oleh Adblock Plus dan AdGuard di atas.
Block This menggunakan pemblokir DNS ketimbang alat penyaring iklan. Menurut pengembang Block This, metode ini lebih hemat daya dibanding aplikasi pemblokir iklan standar.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR