Untuk mengatasi isu ini, Shopee memperkenalkan ‘Shopee Guarantee’, yakni proses penundaan pembayaran ke penjual, sampai pembeli melakukan konfirmasi bahwa mereka telah menerima barang dalam kondisi yang baik.
Platform ini juga menyediakan beberapa opsi pembayaran yang disesuaikan dengan masing-masing pasar. Di Indonesia, Vietnam dan Filipina, dimana penetrasi kartu kredit sangat rendah, mereka menawarkan pembayaran di tempat. Di negara seperti Taiwan, mereka menawarkan opsi untuk membayar lewat minimarket.
Lebih dari sekadar menghilangkan friksi, upaya yang dilakukan adalah untuk meningkatkan pengalaman berbelanja konsumen hingga mendapatkan kepercayaan positif dari mereka. Shopee melihat bahwa Singles Day (11.11) kini menjadi sangat populer di Tiongkok, Singapura, hingga Asia Tenggara juga Taiwan, sehingga Shopee mendedikasikan beberapa bulan untuk mengoptimalisasi platform belanja mereka dalam menyambut Shopee 11.11 Big Sale.
Sebagai seseorang yang terus mempelajari perilaku konsumen dan mengukur dampaknya kepada bisnis, saya sangat memahami perubahan perilaku konsumen yang menuntut perubahan besar dan transformasi bisnis.
Mengukur dan memberikan penilaian dalam perjalanan berbelanja konsumen harus menjadi fokus, bahkan bisnis saat ini harus mulai menyusun strategi mobile-first untuk mengurangi friksi yang dihadapi konsumen – hal penting untuk pasar yang dinamis seperti Indonesia.
Di masa depan, konsumen menginginkan interaksi yang mudah, cepat dan dapat diandalkan dengan brand dalam pengalaman berbelanja mereka. Kita juga harus dapat mengukur nilai tambah yang dapat diberikan bisnis, setelah friksi yang dialami konsumen dapat diselesaikan secara akurat. Masa depan adalah sekarang – saatnya Anda menciptakan masa depan bisnis tanpa friksi.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR