Sebagian pengguna TV pintar Samsung dilaporkan mendapat pesan "error" saat hendak membuka Netflix.
Isinya memberitahukan bahwa mereka tidak akan bisa lagi mengakses layanan video streaming tersebut setelah 1 Desember mendatang.
"Due to technical limitations, Netflix will no longer be available on this device after December 1st, 2019. Please visit netflix.com/compatibledevices for a list of available devices," bunyi keterangan dalam pesan error itu.
Pihak Netflix menjelaskan bahwa dukungan untuk model-model TV pintar keluaran lama dari Samsung memang bakal dihentikan karena kendala pembaruan software.
Sebabnya terkait dengan implementasi Digital Rights Management (DRM) Microsoft PlayReady untuk mencegah pembajakan.
Netflix berencana menyeragamkan mekanisme DRM dengan Microsoft PlayReady mulai Desember nanti.
Sementara, perangkat-perangkat lama dimaksud memiliki keterbatasan hardware sehingga tidak bisa mendukung DRM itu.
Saat dimintai keterangan oleh Gizmodo, pihak Samsung mengatakan layanan Neflix memang akan berhenti berfungsi di TV pintarnya untuk model-model keluaran 2010 hingga 2011 yang dijual di AS dan Kanada.
Belum jelas apakah TV pintar lawas Samsung yang dijual di negara-negara lain akan bernasib serupa atau tidak.
Sejumlah model smart TV lama buatan Vizio yang dijual antara 2012 hingga 2014 juga ikut terdampak penghentian layanan Netflix, begitu pula dengan sebagian media player (set-top box) Roku, yakni model N1101, N1100, 200C, 2050X, 2050N, 2100X, dan 2100N.
Fitur Netflix
Platform hiburan asal AS, Netflix menyediakan fitur khusus yang bisa digunakan penggunanya untuk berhemat kuota.
Fitur tersebut adalah Adaptive Streaming yang memungkinkan pengguna bisa menonton film lebih lama dengan konsumsi internet minim.
"Yakni, hingga 7 jam hanya dengan 1 GB, ini setara dengan menonton film " Netflix Original The Night Comes for Us" sampai habis dan seluruh episode dari "Netflix Original Street Food Asia" season 1," sebut Netflix.
Fitur ini sudah ditanamkan di aplikasi mobile Netflix, dan menggunakan machine learning untuk menentukan bitrate adaptif dan encoding per detik, sesuai dengan kondisi koneksi internet saat itu.
Kualitas video pun bisa disesuaikan dengan kondisi jaringan. Teknologi itu diklaim bisa membuat penonton lebih nyaman saat menonton film tanpa tersendat, meski dalam perjalanan.
Selain itu, teknologi juga membuat kuota internet yang digunakan lebih sedikit.
"(Tahun) 2011: kami menayangkan semua tayangan kami dengan kapasitas 1.000 kbps, 2015: encoding per judul. Sekarang: encoding pintar per shot," terang pihak Netflix dalam rilis resmi.
Netflix juga membagikan beberapa fitur lain yang bisa dimaksimalkan. Seperti smart download yang akan mengunduh episode berikutnya dalam serial dan menghapus riwayat episode sebelumnya.
Pengguna juga lebih mudah membagikan rekomendasi film atau serial di Netflix ke Instagram Stories, WhatsApp, atau Twitter. Netflix juga mengimbau para orangtua untuk mengontrol tontonan putra-putrinya sesuai ketegori usia.
Para orang tua bisa menggunakan PIN 4 digit yang bisa dipasang secara spesifik di setiap judul film yang tidak diinginkan orangtua untuk ditonton anak-anaknya.
Source | : | Gizmodo |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR