Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia sangat sensitif terhadap harga, terlebih lagi saat ini, dalam keadaan ekonomi Indonesia sedang turun akibat pandemi COVID-19.
Masyarakat akan berusaha mencari harga termurah untuk setiap produk yang mereka butuhkan, tetapi hal ini menjadi sebuah masalah karena informasi harga terkini tidak selalu dapat ditemukan.
“Dengan Shooper, pengguna bisa lebih pintar dalam menganalisa promosi yang umumnya hanya memperlihatkan harga promo dari beberapa jenis produk, sedangkan harga produk lain yang mungkin lebih mahal tetapi tidak diperlihatkan,” jelas Oka.
Misalnya, sebuah supermarket mempromosikan minyak goreng dengan harga yang lebih murah untuk menarik pelanggan, tetapi harga sabun cuci dan barang-barang lainnya lebih mahal.
Pada akhirnya, secara keseluruhan konsumen justru membayar lebih mahal, hanya karena mereka ingin menghemat satu jenis produk.
“Bank Dunia melaporkan bahwa pengeluaran terbesar untuk rata-rata rumah tangga di Indonesia adalah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari (grocery), yaitu sekitar 49% dari total pengeluaran. Maka, membeli barang-barang tersebut dengan harga terbaik sangat penting untuk masyarakat. Inilah yang dibantu oleh Shooper. Lebih dari itu, dengan fitur ShooperTrack, pengguna akan mendapatkan informasi pengeluaran bulanan yang mendetail dan membantu mereka mengatur anggaran rumah tangga dengan lebih pintar,” papar pria lulusan MIT Sloan School of Management ini.
Diungkapkan Oka, salah satu fitur Shooper yang popular di kalangan pengguna adalah ShooperPoint.
Fitur ini merupakan universal point-reward di mana para pengguna akan mendapat poin dari setiap struk belanja yang mereka unggah.
Poin terkumpul dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah-hadiah menarik seperti handphone Samsung, produk elektronik dan voucher belanja.
Selain itu, ada fitur ShooperChef yang di mana fitur ini menyediakan berbagai macam resep yang dibagikan oleh sesama pengguna dan Shooper akan carikan harus ke mana untuk membeli bahan-bahan resep dengan harga termurah.
Kekuatan Big Data
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR