Shure AONIC 50 sendiri memiliki bentuk layaknya headset premium berukuran besar. Earpad serta headband cushion pad-nya menggunakan bahan kulit yang empuk guna kenyamanan saat digunakan dalam waktu lama. Headband cushion pad dan earpad-nya sendiri tersedia dalam dua pilihan warna yaitu hitam dan cokelat.
Dengan rangka berbahan aluminium yang bisa diketatkan dan dilonggarkan, membuatnya pas digunakan oleh pengguna dengan berbagai ukuran kepala, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Di antara rangkanya terdapat engsel yang bisa diputar sampai 45° hingga mengarah ke samping dengan posisi sama rata. Ini berguna saat headset hendak diletakkan di dalam pouch atau digantung di leher biar kelihatan lebih gaya.
Untuk konektivitas nirkabel, AONIC 50 mendukung Bluetooth 5.0. Dukungan codec-nya juga lengkap yang terdiri dari aptX, aptX HD, aptX Low Latency, SBC, AAC, LDAC. Dukungan codec tersebut memungkinkan pengguna beroleh reproduksi suara yang lebih baik dibandingkan perangkat yang codec-nya terbatas.
Koneksi kabelnya menggunakan jack audio 3,5 mm. Pengguna bisa menghubungkan ke berbagai perangkat seperti smartphone sampai laptop. Namun, ketika menggunakan koneksi kabel, aplikasi ShurePlus Play tidak bisa digunakan karena aplikasi ini hanya mengandalkan koneksi dari Bluetooth.
Untuk performanya penulis menilai bahwa AONIC 50 memang cukup memuaskan. Kualitas suaranya jelas dan jernih. Ada beberapa skenario yang kami lakukan. Di antaranya menjalankan berkas audio berformat FLAC dengan bitrate 768 kbps. Suara alat musik terdengar jelas, bisa dipisahkan antara suara vokal, gitar, bas dan drum. Suara tingginya terasa pas, begitu pula dentuman bas terdengar empuk, tetapi tidak terasa berlebihan.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR