Sebelumnya Shure dikenal sebagai produsen perangkat audio yang ditujukan untuk profesional dan sudah banyak digunakan oleh musisi dunia. Salah satu produk yang paling dikenal dari merek asal Amerika Serikat ini adalah mikrofon. Tidak heran jika Adam Lavine, vokalis Maroon 5, menjadi brand ambassador Shure.
Kali ini Shure menghadirkan headset nirkabel yang menyasar pasar pengguna umum melalui AONIC 50. Salah satu fitur unggulan dari headset ini adalah fitur peredeman kebisingan atau noise cancellation aktif yang berguna untuk meredam suara sekitar. Tujuannya tentu agar pengguna lebih fokus pada suara yang dihasilkan dari headset noise-cancelling tersebut. Untuk AONIC 50, Shure secara rinci menyebutkan fiturnya dengan istilah Adjustable Noise Cancellation yang artinya peredaman kebisingan aktifnya bisa diatur atau disesuaikan. Hal itu bisa dilakukan melalui bantuan aplikasi ShurePlus Play yang tersedia untuk smartphone berbasis Android maupun iOS.
Untuk mengaktifkan peredeman kebisingan aktifnya, Anda bisa melakukannya dengan memindahkan saklar yang ada di sisi kanan earcup. Saklar ini terdiri dari tiga mode, yaitu Environment, Neutral. dan Active Noise Cancellation. Fungsi dari ketiga mode itu disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Misalnya, mode Environment berguna saat pengguna sedang berkendara, di jalan, atau di keramaian, sehingga masih tetap bisa waspada dengan lingkungan sekitar. Mode ini menyediakan pilihan manual untuk pengaturan, mulai dari tingkat yang paling hening sampai paling bising dari suara lingkungan sekitar. Pengaturan bisa dilakukan saat headset terhubung secara nirkabel ke smartphone melalui aplikasi ShurePlus Play.
Mode Neutral berfungsi layaknya headset standar tanpa fitur peredeman kebisingan aktif. Pada mode ini pengguna masih bisa mendengar suara sekitar dalam batas yang wajar. Sementara, mode satunya, Active Noise Cancellation akan memblokir semua suara. Bahkan, Anda tidak akan mendengar suara sekitar dengan frekuensi rendah seperti suara pendingin ruangan. Hal itu tentu akan memberikan kepuasan mendengarkan audio secara jernih dan detail tanpa gangguan. Dari aplikasi ShurePlus Play, pengguna akan menemukan dua pilihan pada mode ini, yaitu Normal dan Max; pilihan Max mampu membuat telinga seakan-akan tuli dari lingkungan sekitar.
Shure AONIC 50 sendiri memiliki bentuk layaknya headset premium berukuran besar. Earpad serta headband cushion pad-nya menggunakan bahan kulit yang empuk guna kenyamanan saat digunakan dalam waktu lama. Headband cushion pad dan earpad-nya sendiri tersedia dalam dua pilihan warna yaitu hitam dan cokelat.
Dengan rangka berbahan aluminium yang bisa diketatkan dan dilonggarkan, membuatnya pas digunakan oleh pengguna dengan berbagai ukuran kepala, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Di antara rangkanya terdapat engsel yang bisa diputar sampai 45° hingga mengarah ke samping dengan posisi sama rata. Ini berguna saat headset hendak diletakkan di dalam pouch atau digantung di leher biar kelihatan lebih gaya.
Untuk konektivitas nirkabel, AONIC 50 mendukung Bluetooth 5.0. Dukungan codec-nya juga lengkap yang terdiri dari aptX, aptX HD, aptX Low Latency, SBC, AAC, LDAC. Dukungan codec tersebut memungkinkan pengguna beroleh reproduksi suara yang lebih baik dibandingkan perangkat yang codec-nya terbatas.
Koneksi kabelnya menggunakan jack audio 3,5 mm. Pengguna bisa menghubungkan ke berbagai perangkat seperti smartphone sampai laptop. Namun, ketika menggunakan koneksi kabel, aplikasi ShurePlus Play tidak bisa digunakan karena aplikasi ini hanya mengandalkan koneksi dari Bluetooth.
Untuk performanya penulis menilai bahwa AONIC 50 memang cukup memuaskan. Kualitas suaranya jelas dan jernih. Ada beberapa skenario yang kami lakukan. Di antaranya menjalankan berkas audio berformat FLAC dengan bitrate 768 kbps. Suara alat musik terdengar jelas, bisa dipisahkan antara suara vokal, gitar, bas dan drum. Suara tingginya terasa pas, begitu pula dentuman bas terdengar empuk, tetapi tidak terasa berlebihan.
Tidak hanya itu, kualitas audio juga cukup baik saat digunakan untuk aktivitas lain seperti menonton film. Begitu pula saat kami gunakan melakukan panggilan telepon maupun menjawab telepon. Kemampuan mikrofon yang cukup baik mampu membuat suara penulis terdengar jelas oleh lawan bicara, asalkan kondisi sekitar tidak bising.
AONIC 50 dilengkapi baterai yang tidak disebutkan kapasitasnya. Berdasarkan klaim Shure, baterai itu mampu bertahan sampai 20 jam. Penulis memang tidak bisa mengukur secara akurat daya tahan baterai tersebut. Namun, dengan klaim Shure tersebut, headset ini bisa jadi teman yang menyenangkan saat perjalanan jarak jauh.
Untuk mengetahui kondisi baterai, secara fisik terdapat LED di dekat tombol Power sebagai indikator. LED akan berwarna merah jika baterai dalam kondisi rendah. Jika ingin mendapatkan informasi lebih jelas, pengguna bisa menekan tombol Power dua kali. Nantinya akan disebutkan baterai dalam kondisi penuh, sedang, atau rendah. Kondisi baterai juga bisa dilihat dari aplikasi ShurePlus Play.
Kesimpulan
Dengan harga resmi Rp7,7 juta, Shure AONIC 50 memang bukan untuk semua orang. Bagi yang tidak bermasalah dengan dana dan mengutamakan kualitas, headset ini bisa jadi pilihan menarik. Nama besar Shure sendiri juga bisa menaikkan gengsi penggunanya saat digunakan di keramaian.
Plus: Suara jernih dan detail serta seimbang, build quality premium, kotak penjualannya unik, peredaman kebisingan aktifnya mantap, daya tahan baterai diklaim lama.
Minus: ShurePlus Play hanya bisa berfungsi saat menggunakan koneksi Bluetooth, ukuran terlalu besar untuk sebagian orang, harga kurang bersahabat di kantong.
Spesifikasi
Ukuran driver | 50 mm |
Frequency response | 20 - 22.000 Hz |
Daya input (maks) | 100 mW |
Dukungan codec | aptX, aptX HD, aptX Low Latency, SBC, AAC, LDAC |
Koneksi | Nirkabel (Bluetooth 5.0) dan kabel (3,5 mm) |
Jangkauan nirkabel maksimal | 10 m |
Bobot | 334 gr |
Pilihan warna | Hitam dan cokelat |
Distributor | www.goshen.co.id |
Harga | Rp7.700.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR