Sindikat kriminal siber semakin memicu kekhawatiran, terutama pelaku serangan ransomware. Tipe serangan tersebut bekerja dengan “menculik” data penting milik instansi atau perusahaan dengan secara diam-diam mengenkripsinya.
Kemudian, pelaku kejahatan ransomware akan meminta sejumlah tebusan dengan nominal fantastis untuk mengembalikan data tersebut.
Ransomware tidak pandang bulu. Bahkan, instansi di sektor krusial pun menjadi korban. Siapa pun pasti ingat dengan serangan ransomware WannaCry yang turut melumpuhkan sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Sistem layanan kesehatan tidak bisa diakses. Akibatnya, kerugian harus ditanggung dan kepentingan publik terpengaruh.
Baca Juga: Awas, Kerentanan Print Nightmare Bisa Undang Mimpi Buruk Ransomware
Baru-baru ini, serangan yang melumpuhkan sektor krusial terjadi di Amerika Serikat (AS). Kelompok ransomware bernama REvil “menculik” data milik penyedia perangkat lunak yang berbasis di Miami, Florida, yakni Kaseya.
Meski memiliki sistem keamanan mumpuni, Kaseya tumbang juga oleh REvil. Dilansir dari laman The Washington Post, akibat serangan tersebut sejumlah minimarket di Swedia dan AS yang menggunakan layanan Kaseya VSA terpaksa menutup sementara gerai mereka lantaran tidak bisa melayani pembayaran.
Tidak hanya itu, di Selandia Baru sejumlah sekolah tak luput dari serangan. Hal tersebut membuktikan tidak ada satu pun organisasi atau perusahaan di berbagai sektor yang luput dari serangan. Survei Gartner menyebutkan, Gartner lebih dari 75 persen perusahaan atau organisasi di dunia telah mengalami serangan ransomware setidaknya dalam satu kali serangan.
Baca Juga: Perusahaan AS Diserang Ransomware, Biden Perintahkan Investigasi
Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara untuk sepenuhnya melindungi data perusahaan dari serangan ransomware atau jenis malware lainnya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dan memitigasi serangan siber.
Hal tersebut dibahas dalam webinar InfoKomputer Tech Gathering bersama Sangfor Technologies yang bertajuk “Merancang Strategi Menangkal Ransomware”, Kamis (15/7/2021).
Webinar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Cyber Security Expert Alfons Tanujaya, Head of IT Infrastructure Security & Compliance PT Sampoerna Agro Tbk Franky Nathanael, dan Security Product Manager at Sangfor Technologies Victor J Ferdinand.
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR