Bila hal ini tidak dilakukan maka hampir tidak mungkin untuk membatasi kenaikan suhu ke ambang batas 1,5°C seperti yang telah ditetapkan oleh Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC).
Melalui pemodelan yang dilakukan oleh Schneider Electric Sustainability Research Institute menunjukkan bagaimana 10GtCO2/y dapat dikurangi secara realistis dan terjangkau pada tahun 2030.
Laporan tersebut berfokus pada subset emisi gas rumah kaca global. Dari 50GtCO2e/y, skenario “The 2030 Imperative” menemukan adanya peluang pengurangan 30% (10GtCO2e/y) dari baseline 30GtCO2/y dari semua emisi terkait energi.
Percepatan yang signifikan dari komitmen saat ini (berkisar sekitar 3GtCO2e/y, atau 10% dari target pengurangan emisi). Namun masih ada sekitar 20GtCO2e/y emisi terkait non-energi yang tidak tercakup dalam pemodelan laporan ini.
Schneider Electric menyerukan upaya 3-5 kali lebih besar dari pemerintah dan perusahaan. Perusahaan juga percaya bahwa satu-satunya roadmap yang realistis untuk sukses adalah dengan menerapkan teknologi digital dan meningkatkan elektrifikasi sebagai cara tercepat untuk mendekarbonisasi bangunan, transportasi, dan industri.
Pendekatan ini dapat mempercepat waktu terutama bagi sektor-sektor berat dengan ketergantungan yang tinggi. Dalam laporannya juga menunjukkan bagaimana pemodelan dengan langkah alternatif hanya akan membebani konsumen lebih besar.
“Meskipun terlihat aspek sustainability telah menjadi pembahasan yang lebih serius dan lebih banyak perusahaan mengadopsi target ambisius untuk mengatasi perubahan iklim, namun pesan yang paling penting dalam riset ini adalah bagaimana kita perlu lebih mempercepatnya,” jelas Tricoire.
“Di Schneider Electric, kami secara unik menjadi bagian dari solusi. Untuk mendukung organisasi dalam upaya mereka mendekarbonisasi dengan cepat dan memenuhi komitmen iklim mereka, kami mempercepat perluasan bisnis layanan konsultasi sustainability global kami untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan kemajuan yang berarti pada transisi energi dan tujuan aksi iklim,” tambah Tricoire
Merurut Tricoire, apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini adalah mitra terpercaya yang menggabungkan perencanaan strategis dan penetapan target dengan rekam jejak implementasi solusi yang terbukti memberikan hasil berkelanjutan yang lebih cepat dan nyata.
“Di Schneider Electric, kami telah berhasil mengatasi banyak tantangan sustainability kami sendiri, dan mengimplementasikan solusi digital dan listrik terdepan di pabrik kami sendiri. Oleh karena itu, kami berada di posisi yang baik untuk membantu pihak lain melangkah lebih cepat dan lebih jauh,” tutur Tricoire.
Membangun kepemimpinan dalam sustainability dan ambisi Schneider Sustainability Index 2021-2025, Schneider Electric mempercepat bisnis konsultasi sustainability dan memperluas rekam jejak kesuksesannya selama 10 tahun dalam layanan energi dan sustainability.
Schneider Electric merupakan pemimpin dunia dalam efisiensi energi, pengelolaan energi, pengadaan energi terbarukan, pelaporan karbon, penilaian risiko iklim, dan dekarbonisasi rantai pasokan, serta menyediakan perangkat lunak dan layanan konsultasi kepada lebih dari 30% perusahaan Fortune 500.
Beberapa di antaranya adalah Johnson & Johnson, Walmart, Faurecia, Kellogg, Takeda, Velux Group, Unilever, dan T-Mobile, antara lain.
Baca Juga: Schneider Electric dan PLN Lakukan Kerja Sama Percepatan Transformasi Digital
Baca Juga: Membangun Fondasi Infrastruktur Digital yang Tangguh untuk Keberlangsungan Ekosistem Bank Digital
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR