Untuk kenyamanan saat bermain gim, utamanya berjenis FPS (first person shooter) yang memiliki pergerakan cepat, layarnya punya refresh rate 120 Hz. Sementara, dari sisi desain, layarnya punya bezel tipis pada sisi kiri dan kanan, tetapi tidak pada sisi atas. Bahkan, kami menilai sisi atas masih cukup tebal jika dibanding laptop “kekinian”. Namun, bezel tebal itu membuat Dell bisa menempatkan webcam dengan ukuran agak besar.
Nuansa bermain gim juga terlihat pada backlight RGB per zona yang hadir di bagian kibor. Tombol-tombolnya punya dimensi penuh, termasuk area numpad. Yang menarik ada satu tombol yang berguna untuk meningkatkan pengaturan sistem secara otomatis. Tombol ini ditempatkan bersamaan dengan tombol F9. Logo G pada tombol tersebut menegaskan fitur tambahan yang disebut dengan Game Shift. Dengan menekan tombol tersebut, sistem akan langsung mengaktifkan mode Performa yang ada di aplikasi Alienware Command Center. Mode ini cocok digunakan saat bermain gim-gim AAA.
Saat bagian dalam dibuka, kami mengira bahwa sistem pendinginnya hanya menggunakan dua kipas tanpa heatpipe. Ternyata kami salah, hal itu disebabkan posisi mainboard menghadap ke bawah sehingga heatpipe yang terpasang tidak tampak. Untungnya, opsi upgrade masih tersedia secara cukup mudah. Mainboard-nya memiliki dua slot yang keduanya sudah terisi memori sehingga mode kanal ganda sudah aktif.
Untuk media simpan, Dell menyertakan SSD M.2 dengan dimensi pendek yaitu 2230 (lebar 22 mm dan panjang 30 mm) dan kapasitas sebesar 512 GB. Meski demikian, Anda tetap bisa menggunakan SSD M.2 dengan dimensi 2280 pada slot ini. Selain itu, Dell juga masih menyediakan slot SSD M.2 kedua yang masih kosong dan mendukung dimensi 2280. Posisinya pun berjauhan dengan slot pertama.
Laptop ini tidak hanya punya performa kencang melainkan juga stabil. Hal itu terlihat saat kami melakukan pengujian Cinebench R20 sebanyak 10 kali. Skor yang didapat tidak menunjukkan penurunan drastis; skor tertinggi ada pada angka 4539 dan paling rendah pada angka 4511. Skor ini juga membuktikan bahwa saat kondisi berbeban penuh, CPU-nya tidak mengalami throttling. Sementara frekuensi kerja alias clock CPU-nya berada pada 4,0 GHz sampai 4,1 GHz yang terbilang tinggi karena jauh melampaui base clock dan hampir mendekati turbo clock maksimalnya yang 4,4 GHz.
Sebagai laptop untuk bermain gim, tentunya kami juga menjalankan pengujian berbasis gim. Kami coba menjalankan beberapa gim AAA populer seperti Shadow of The Tomb Raider, Dirt 5, serta Red Dead Redemption 2. Dengan pengaturan rata kanan dan resolusi Full HD, Dirt 5 dan Red Dead Redemption 2 mendapatkan skor sekitar 40-an fps. Sementara, Shadow of The Tomb Raider mendapatkan skor lebih tinggi, yaitu sekitar 69 fps. Skor ini tentu cukup baik untuk sekelas GPU seri RTX terjangkau. Jika Anda ingin mendapatkan skor fps lebih tinggi, menurunkan detail grafis ke posisi Medium juga menjadi opsi yang tidak mengecewakan.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR