Pengembangan wisata ini sejalan dengan program smart city yang dilakukan pemerintah Kota Semarang. Dalam program smart city ini, selain berusaha meningkatkan branding kota, juga diusahakan melibatkan semua lapisan masyarakat.
Seperti yang dituturkan Hendrar Prihadi, “Sekarang ini kami fokus ke bidang perdagangan dan jasa khususnya pariwisata karena sektor pariwisata ini pembagian kue-nya lebih merata. Jika industri, hanya yang punya modal besar yang bisa terlibat, sementara di sektor wisata, semua lapisan masyarakat bisa terlibat.”
Karena itu, selain mengusahakan wisata skala besar, mereka juga mengembangkan kampung tematik yang masing-masing memiliki produk unggulan. Ada 177 kampung tematik di Kota Semarang ini, misalnya Kampung Batik, Kampung Kulit Lumpia, Kampung Pelangi, dan sebagainya. Dengan bertambahnya kampung tematik wisata ini diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
(Penulis: Rahma Yulianti)
Baca Juga: Kabupaten Kudus: Wisata Religi dan Secangkir Kopi
Baca Juga: Promosikan Wisata dengan Konsep Smart City, Begini Strategi yang Dapat Diterapkan
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR