Untuk keperluan maintenance sistem, LoadRunner memiliki fitur pengujian spesifik. Fitur ini memungkinkan developer untuk menguji salah satu aspek yang ada di dalam website. Misalnya, halaman checkout, login, hingga registrasi.
LoadRunner Cloud juga memiliki beberapa opsi untuk membuat script, mulai dari VuGen hingga script, open source seperti Jmeter, Gatling, dan Selenium.
Setiap hasil pengujian nantinya akan dikemas dengan ringkas menggunakan analitik prediktif.
Perusahaan juga akan diberi rekomendasi pemecahan masalah sehingga developer dapat memperbaiki error tanpa harus merombak semua struktur coding yang telah dibuat.
Baca Juga: Transaksi Digital di Bank Mandiri Capai 98,6% dari Total Transaksi
Kabar baiknya, LoadRunner juga lebih ekonomis dari segi biaya, mengingat LoadRunner dikemas dalam dua opsi, yakni SaaS maupun on-premises. Lewat adopsi LoadRunner, momen Double Days dapat dimaksimalkan untuk meraup traffic sekaligus keuntungan bagi penjual.
Situs penjualan dan aplikasi retail harus dapat mengakomodasi beragam jenis pembayaran. Sebab, bukan tidak mungkin pelanggan meninggalkan situs web atau aplikasi dan tidak jadi membeli karena tidak tersedianya pilihan pembayaran yang diinginkan.
Menurut riset PPPRO di Amerika Serikat, sebanyak 42 persen pelanggan mengurungkan niat membeli produk yang sudah dimasukkan ke keranjang belanja karena alasan tersebut. Secara global, 75,6 persen pelanggan melakukan hal tersebut.
Solusi yang dapat digunakan adalah Service Virtualization. Solusi ini memungkinkan perusahaan memperoleh proses yang lebih simpel dan sesuai dalam penerapan gerbang pembayaran API.
Hal penting lain yang perlu disediakan adalah layanan pengiriman yang lebih transparan dengan sistem last-mile delivery.
Sebagai informasi, pada sistem ini perusahaan retail tidak menggunakan jasa perusahaan logistik pihak ketiga. Perusahaan memiliki sistem pengiriman langsung ke alamat pelanggan.
Baca Juga: Xiaomi 12 Series Diluncurkan 28 Desember, Ini Bocoran Spesifikasinya
Untuk memastikan sistem pengiriman tersebut berjalan lancar, perusahaan dapat menggunakan solusi ALM Octane Micro Focus. Sebagai informasi, ALM Octane merupakan aplikasi berbasis web yang memungkinkan tim operasional berkolaborasi dalam membuat dan mengelola jalur pengiriman produk.
Dengan pengalaman berbelanja yang lengkap dari hulu ke hilir, konsumen akan tertarik menggunakan kembali platform e-commerce milik perusahaan.
Privasi dan kepercayaan konsumen menjadi salah satu hal yang harus dijadikan prioritas oleh perusahaan retail di era digital.
Perusahaan harus mencermati proteksi data dalam pengguna situs e-commerce yang dimiliki, mulai dari alamat hingga data-data sensitif seperti nomor kartu kredit. Data-data tersebut tidak boleh sampai tersebar.
Baca Juga: Transaksi Digital di Bank Mandiri Capai 98,6% dari Total Transaksi
Perusahaan juga harus mampu membuat kebijakan yang tepat agar konsumen maupun penjual tidak dirugikan. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen selama bertransaksi.
Solusi yang dapat diadopsi oleh perusahaan adalah Fortify dari Micro Focus. Melalui Fortify, perusahaan dapat melakukan tes keamanan sistem pada aplikasi mereka baik itu berbasis Mobile atau Web sambil memantau kemungkinan risiko yang mungkin terjadi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai fitur dan solusi dari Micro Focus di atas, Anda dapat mengunjungi laman Micro Focus melalui tautan berikut ini.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR