Namun, implementasi teknologi energi terbarukan masih memiliki sejumlah hambatan, seperti kesulitan dalam integrasi jaringan, tingkat pemanfaatan energi yang rendah, dan penyimpanan sisa energi.
Karakter teknologi pembangkit listrik energi terbarukan yang masih sulit diprediksi pun menjadi tantangan tersendiri.
Pengimplementasian AI dalam industri ini sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan otomatisasi sistem tenaga listrik, memaksimalkan penggunaan sumber daya dan menjaga stabilitas. Ini akan selaras pada misi untuk mencapai target netralitas karbon.
Dalam tiga tahun ke depan, AI diharapkan dapat memaksimalkan integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik serta berkontribusi pada pengoperasian jaringan listrik yang aman, efisien, dan andal.
5. High-precision medicine
Kedokteran adalah salah satu bidang yang bergantung pada keahlian seseorang. Konvergensi AI dan high-precision medicine diharapkan dapat mempercepat pengintegrasian keahlian tenaga medis dengan teknologi diagnosis terbaru.
Dengan teknologi tersebut, dokter dan tenaga medis dapat mengukur dan mendiagnosis penyakit, serta membuat keputusan medis dengan kecepatan dan tingkat presisi tinggi.
Dalam tiga tahun ke depan, diharapkan teknologi high-precision medicine yang terintegrasi dengan AI dapat menjangkau berbagai bidang perawatan kesehatan, termasuk pencegahan penyakit, diagnosis, dan pengobatan.
Baca Juga: Di ANT 2021, Alibaba Bagikan Kiat Suksesnya pada Pengusaha Indonesia
6. Komputasi yang menjaga privasi
Selama ini, penerapan komputasi untuk menjaga privasi dibatasi dalam skala kecil. Hal itu dilakukan untuk menghindari persoalan hambatan kinerja, kurangnya keyakinan pada teknologi yang sudah ada, dan masalah standardisasi.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR