Perceptive soft robotic adalah robot dengan tubuh yang fleksibel secara fisik. Robot jenis ini juga peka terhadap tekanan, penglihatan, dan suara.
Perceptive soft robotic memanfaatkan teknologi canggih, seperti susunan elektronika yang fleksibel dan materi tubuh yang bebas tekanan. Selain itu, robot jenis ini menggunakan teknologi AI untuk melakukan aktivitas khusus dan kompleks, serta melakukan penyesuaian bentuk terhadap lingkungan fisiknya.
Kemunculan perceptive soft robotic pun akan mengubah arah industri manufaktur, dari produksi massal produk terstandarisasi menjadi produk khusus dalam jumlah kecil.
Lima tahun ke depan, perceptive soft robotic akan menggantikan robot konvensional di industri manufaktur dan membuka jalan bagi penggunaan service robot yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Alibaba Bakal Gunakan 1.000 Robot untuk Pengiriman Paket Pelanggannya
9. Komputasi yang terintegrasi dengan satelit terestrial
Sistem komputasi dan jaringan terestrial menyediakan layanan digital untuk daerah padat penduduk. Sayangnya, kedua teknologi tersebut tidak tersedia di daerah jarang penduduk, seperti gurun, laut, dan luar angkasa.
Untuk menghasilkan cakupan jaringan multidimensi yang lancar, STC menghubungkan satelit high-Earth orbit (HEO) dan low-Earth orbit (LEO) dengan jaringan komunikasi seluler terestrial.
STC juga menciptakan sistem komputasi yang mengintegrasikan satelit, jaringan satelit, sistem komunikasi terestrial, dan teknologi komputasi awan. Dengan beragam pilihan ini, layanan digital dapat lebih mudah diakses dan inklusif di seluruh dunia.
Lima tahun ke depan, satelit dan sistem terestrial akan berfungsi sebagai computing node untuk membentuk sistem jaringan terintegrasi yang menyediakan konektivitas yang menyeluruh di seluruh dunia.
Baca Juga: Alibaba Group Duduki Posisi Ketiga Terbesar di Pasar IaaS Global
10. Co-evolutionmodel AI skala besar dan kecil
Model pra-pelatihan skala besar, atau dikenal sebagai model utama, merupakan terobosan teknik mendasar dari Weak AI ke General AI. Model tersebut secara relatif meningkatkan kinerja berbagai aplikasi menggunakan deep learning konvensional.
Namun, kinerja tingkat tinggi dan konsumsi daya yang dimiliki model utama tidak seimbang sehingga membatasi eksplorasi model skala besar.
Di masa depan, model AI bergeser dari skalabilitas pada model dasar ke co-evolution model berskala besar dan kecil melalui cloud, edge, dan perangkat sehingga kegunaannya dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.
Itulah sepuluh tren teknologi yang diprediksi akan semakin meningkat di masa depan berdasarkan laporan prediksi Alibaba. Untuk membaca isi laporan lebih detail, Anda dapat mengunjungi tautan ini.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR