Hoffman Agency pada hari ini telah menunjuk Maureen Tseng sebagai General Manager di wilayah Singapura dan Indonesia, sesuai dengan tujuan perusahaan untuk mempertajam fokus di wilayah Asia Tenggara dan memperluas layanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) di kawasan ini. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Hoffman Agency juga sedang membentuk tim operasional di Asia Tenggara untuk mengelola bisnis regional, yang akan diawasi oleh Tseng.
Tseng telah menjabat sebagai General Manager untuk Hoffman Agency Singapura sejak 2018. Ia telah bergabung dengan Hoffman selama lebih dari 25 tahun dan merupakan karyawan pertama di Asia. Dengan memimpin wilayah Indonesia dan hub Asia Tenggara yang berbasis di Singapura, Tseng akan bertanggung jawab langsung dalam mengelola salah satu pasar utama dengan pertumbuhan tinggi bagi Hoffman.
Hoffman Agency membuka kantor pertamanya di Jakarta pada tahun 2017. Kehadirannya di Asia Tenggara pun meluas ke pasar-pasar utama lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina. Beberapa klien regional utamanya meliputi Zoom, Trellix dan Ripple.
Tim operasional di Asia Tenggara yang berdedikasi tersebut meliputi Akansha Rai dan Clarence Lim, yang masing-masing telah ditunjuk sebagai Senior Account Director dan Account Director untuk Asia Tenggara. Tim ini akan berupaya untuk mengembangkan layanan IMC Hoffman Agency di seluruh kawasan Asia Tenggara, dengan memanfaatkan model P&L tunggal untuk memobilisasi sumber daya dari seluruh jaringan di kawasan ini sesuai kebutuhan. Upaya tersebut mengiringi penunjukan Caroline Hsu baru-baru ini sebagai Chief Global Officer.
“Model ini adalah cara kami untuk berkembang dan mengakselerasi layanan kami kepada klien yang ingin memberikan dampak di kawasan yang dianggap sedang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia.” kata Tseng.
“Klien global dan regional, mulai dari perusahaan yang masuk daftar Fortune 500 hingga startup, telah bekerja sama dengan kami dalam pertumbuhan Asia Tenggara. Model P&L tunggal kami memberikan fleksibilitas yang tidak biasa luar biasa untuk membantu perusahaan-perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan memasuki pasar baru terlepas dari tahapan perusahaan mereka saat ini," ujarnya.
Sebagai spesialis di bidang teknologi, Hoffman Agency melihat adanya kebutuhan yang terus meningkat di Asia Tenggara akan layanan IMC untuk memecahkan permasalahan bisnis. Kawasan ini mengalami digitalisasi yang sangat cepat. Nilai ekonomi digital diperkirakan melebihi US$360 miliar pada tahun 2025, dan 40 juta pengguna internet baru yang semakin aktif di tahun 2021, meningkatkan penetrasi internet menjadi 75%. Asia Tenggara juga semakin berfungsi sebagai pusat perdagangan global, dengan berbagai bisnis yang agresif berinvestasi di kawasan ini untuk diversifikasi rantai pasokan dan meredakan tantangan geopolitik.
Meski demikian, banyak agensi yang kesulitan dalam mengkapitalisasi peluang pan-regional karena terlalu memprioritaskan pasar tertentu atau mengandalkan afiliasinya, yang dapat mengakibatkan layanan menjadi tidak konsisten.
Tahun lalu, Hoffman meresmikan layanan IMC-nya di kawasan Asia Pasifik. Didukung dengan metodologi paten, Blueprint, yang menyalurkan bisnis humas melalui kaca mata komunikasi terpadunya dan membantu para konsultan berpikir layaknya CMO, dengan menghubungkan titik-titik kontak lainnya di luar cakupan agensi humas tradisional.
Hoffman Agency berfokus dalam membantu perusahaan-perusahaan mengatasi lima tantangan bisnis utama. Upaya kami mencakup branding dan rekrutmen perusahaan; membangun brand influence untuk mengubah persepsi pasca transformasi atau memperoleh posisi di area baru; mendukung penggalangan dana untuk memungkinkan pertumbuhan bisnis; mendukung ekspansi internasional dan masuk ke pasar tertentu; dan menjalankan kampanye multimarket.
Karakteristik selanjutnya yang membuat Hoffman Agency menonjol di sektor agensi adalah penekanannya pada pengembangan bakat lokal dan penggabungan wawasan lokal yang mendalam dengan praktik dan pengalaman global untuk memberikan hasil terbaik bagi klien Asia dan global. Sebuah jaringan multinasional Amerika yang berbasis di San Jose, dengan kepemimpinan di Asia Pasifik yang sepenuhnya lokal.
“Asia Tenggara adalah bagian penting dari rencana pertumbuhan kami dan kami melihat peluang besar di sini berdasarkan ambisi dan tantangan dari perusahaan teknologi multinasional dari Barat dan ekosistem teknologi lokal yang dinamis,” kata Hsu.
“Kemandirian, model P&L tunggal dan keterhubungan global kami, bersama dengan keahlian Maureen di kawasan ini, menempatkan kami secara khusus untuk membantu klien di bidang teknologi dalam memaksimalkan peluang mereka di kawasan ini," ucapnya.
KOMENTAR