Microsoft Corp merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya, bertajuk “Great Expectations: Making Hybrid Work Work.”
Laporan tersebut memberikan wawasan agar dapat mengakomodasi organisasi untuk terus berkembang di tengah perubahan dan disrupsi kerja yang berlangsung. Sebanyak 31.000 orang dari 31 negara, termasuk Indonesia, menjadi responden laporan tersebut.
“Kita tidak lagi sama seperti kita yang baru mulai bekerja dari rumah pada awal tahun 2020. Dua tahun terakhir telah mengubah cara kita memaknai pekerjaan dalam kehidupan secara signifikan. Maka dari itu, tantangan bagi setiap organisasi adalah untuk bisa memenuhi ekspektasi para karyawan, sambil menyeimbangkannya dengan pencapaian bisnis di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” kata Wahjudi Purnama, Modern Work & Security Business Group Lead Microsoft Indonesia.
Bersamaan dengan laporan ini, Microsoft juga mengumumkan sejumlah inovasi baru untuk produk-produknya yakni fitur baru pada Microsoft Teams, Microsoft 365, dan Windows 11 untuk memberdayakan kerja hybrid serta menjawab ekspektasi baru karyawan terhadap tempat kerja.
1. Microsoft Teams
Lebih dari 270 juta orang telah menggunakan Teams untuk kerja hybrid sejak Teams diluncurkan lima tahun lalu. Sejumlah pembaruan pun telah tersedia, seperti:
Teams Connect shared channels yang memungkinkan kolaborasi dengan orang-orang di dalam dan luar organisasi dari satu ruang kerja bersama. Fitur ini sudah tersedia dalam versi pratinjau publik.
Untuk menjembatani kesenjangan antara ruang kerja digital dan fisik, sebuah layout baru untuk rapat di Teams Rooms, yaitu front row, kini juga sudah tersedia dalam versi pratinjau.
Solusi layar berkemampuan sentuh baru untuk Teams Rooms dari Neat dan Yealink sedang dalam proses sertifikasi untuk Teams Rooms di perangkat Android. Perangkat ini menggabungkan audio, video, layar sentuh, dan komputasi dalam satu unit—memungkinkan implementasi yang mudah dan pengalaman kolaborasi yang lebih baik.
Fitur interpretasi bahasa di Teams memungkinkan penerjemah untuk mengubah apa yang dikatakan pembicara menjadi bahasa lain dalam waktu singkat. Penyelenggara meeting dapat menugaskan penerjemah dan memilih hingga 16 kombinasi sumber dan target bahasa, sementara peserta dapat mendengarkan terjemahannya.
Microsoft Whiteboard di Teams menawarkan serangkaian kemampuan baru yang menghidupkan kolaborasi visual, termasuk kursor kolaborasi, lebih dari 50 templat baru, reaksi kontekstual, dan kemampuan untuk membuka whiteboards yang ada, serta berkolaborasi dengan rekan kerja eksternal dalam meeting Teams.
Fitur baru yang disebut Inspiration Library akan dihadirkan di dalam Microsoft Viva versi pratinjau publik, sebagai bagian dari aplikasi Viva Insights di Teams. Fitur ini dirancang untuk memberi karyawan, manajer, dan pemimpin akses mudah ke sumber-sumber terkemuka untuk thought leadership dan best practices seperti "Harvard Business Review" dan "Thrive".
Microsoft Viva Goals, sebuah modul baru untuk menyusun tujuan bisnis dan manajemen sambil terus memantau progress-nya. Tersedia dalam versi private preview, Viva Goals membantu tim untuk selalu align dengan prioritas strategis organisasi, serta menyatukan mereka dalam misi yang sama.
2. Microsoft 365
Untuk meningkatkan pengalaman brainstorming secara hybrid, menyelesaikan tugas, dan membuat keputusan bersama tanpa harus beralih tempat atau aplikasi, Microsoft memperkenalkan komponen Loop dalam email Outlook. Proses RSVP untuk meeting di Outlook sekarang memungkinkan peserta untuk mencatat apakah mereka berencana menghadiri meeting secara langsung atau secara virtual.
Untuk mendukung kerja yang lebih fleksibel, dua pengalaman dalam PowerPoint, cameo dan studio rekaman, sedang diintegrasikan. Hal ini akan memungkinkan presenter untuk menyampaikan presentasi dengan PowerPoint Live di Teams, baik mereka menghadiri meeting atau tidak.
3. Windows 11
Data terbaru Work Trend Index 2022 Microsoft menunjukkan bahwa masalah dan risiko keamanan siber adalah salah satu sumber kekhawatiran utama bagi para pemimpin bisnis di tahun mendatang. Dengan built-in chip untuk proteksi cloud, Windows 11 dapat membantu organisasi menjawab tantangan keamanan baru dari tempat kerja hybrid, baik untuk sekarang maupun di masa depan. Beberapa fitur baru yang diperkenalkan adalah:
Deteksi dan perlindungan terhadap phishing yang diintegrasikan ke dalam Windows dengan Microsoft Defender SmartScreen. Fitur baru ini akan membantu melindungi pengguna dari serangan phishing dengan mengidentifikasi dan memperingatkan pengguna ketika mereka memasukkan kredensial Microsoft ke dalam aplikasi berbahaya atau situs web yang diretas.
Manajemen aplikasi untuk Microsoft Edge akan memberikan lebih banyak fleksibilitas terkait bagaimana dan di mana karyawan bekerja. Ketika karyawan perlu menggunakan perangkat pribadi untuk melakukan pekerjaan atau tugas, Microsoft ingin membantu tim TI untuk memastikan pengguna dapat mengakses sumber daya perusahaan dengan cara yang aman. Dengan kebijakan perlindungan aplikasi yang diterapkan di Endpoint Manager for Edge di Windows, administrator akan dapat mengkonfigurasi bagaimana data masuk dan keluar dari organisasi mereka, serta menentukan tingkat ancaman Windows Defender yang diizinkan pada perangkat. Microsoft memungkinkan karyawan untuk mengakses sumber daya perusahaan dengan aman dari perangkat Windows pribadi mereka, sambil tetap menjaga keamanan dan privasi.
Era baru untuk Microsoft Endpoint Manager akan menyatukan endpoint misi yang kritikal dan alat manajemen keamanan sebagai satu solusi berbasis cloud. Seiring waktu, Microsoft akan meluncurkan serangkaian kemampuan di Endpoint Manager yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan keamanan endpoint, dan mengurangi TCO. Solusi baru ini akan membantu melindungi endpoint di cloud, pada tempat dan di seluruh platform perangkat, serta akan menjadi dasar bagi organisasi yang mengadopsi model keamanan Zero Trust.
KOMENTAR