Meta menjadikan TikTok sebagai pesaing utamanya mengingat pertumbuhan TikTok yang naik signifikan.
Laporan terbaru, Facebook akan mengubah desain tampilan aplikasinya seperti tampilan FYP TikTok.
Meta akan mengubah tampilan feed yang mengutamakan rekomendasi konten dari kreator, halaman hingga orang lain yang tidak diikuti pengguna.
Memo Tom Alison (Kepala Aplikasi Facebook di Meta) mengatakan tujuan utama perubahan itu adalah membentuk 'Discovery Engine' sehingga konten-konten yang muncul berdasarkan rekomendasi, mirip seperti algoritma For You Page (FYP) ala TikTok.
Alhasil, pengguna akan lebih sedikit melihat update konten dari teman dan keluarga di laman Beranda, termasuk untuk Reels seperti dikutip The Verge.
Kemudian, Meta juga akan menggabungkan kembali Messenger yang saat ini terpisah dari aplikasi Facebook.
Tantangannya, pergeseran Feed ke konten yang direkomendasikan bisa menjadi masalah untuk Meta karena algoritma rekomendasi konten banyak menyebarkan misinformasi dan menimbulkan perpecahan.
Peringatan Keras TikTok
TikTok tak tertarik meniru Facebook karena bakal menimbulkan masalah besar.
"Facebook adalah platform sosial. Mereka telah membangun semua algoritma mereka berdasarkan grafik sosial. Itu adalah kemampuan inti mereka. Kami tidak," ujar President of Global Business Solutions TikTok, Blake Chandlee seperti dikutip dari CNBC.
Chandlee yang pernah bekerja selama 12 tahun di Facebook mengatakan Meta bisa menghadapi masalah besar jika tetap berani meniru TikTok karena akan menawarkan pengalaman buruk ke pengguna maupun brand.
"Kami adalah platform hiburan. Perbedaannya signifikan, ini perbedaan besar," kata dia.
Chandlee membandingkan Google yang pernah meniru Facebook dengan meluncurkan Google+ pada 2011. Pada akhirnya, Google Plus ditutup pada 2019.
"Facebook telah menjadi wadah yang dikenal orang-orang untuk terhubung dengan teman dan berbagi foto maupun update. Jelas bahwa nilai Google adalah search, dan Facebook unggul dalam hal sosial," katanya.
Sebaliknya, TikTok adalah platform hiburan yang memiliki spesialisasi menghadirkan tren-tren budaya baru dan pengalaman unik. Hal itulah yang tidak dimiliki Facebook.
"Mereka tidak akan memilikinya di Facebook, kecuali jika Facebook benar-benar mau meninggalkan keunggulan nilai sosialnya, yang menurut saya tidak akan berhasil," ungkap Chandlee.
Lebih lanjut Chandlee mengaku kalau dirinya amat menghormati Zuckerberg. Ia juga memandang Facebook dan Google sebagai kompetitor kuat.
"Namun TikTok kini memiliki berbagai pesaing di seluruh dunia, termasuk bisnis di e-commerce dan live streaming," pungkasnya.
KOMENTAR