2. Kasir
Bureau of Labor Statistics AS baru-baru ini mengumumkan proyeksi penurunan pada beberapa jenis pekerjaan di AS. Kasir adalah salah satu bidang yang jumlah kebutuhannya menurun drastis akibat teknologi baru dan otomatisasi. Self-checkout sendiri mulai diperkenalkan oleh banyak pebisnis retail kepada pelanggan. Dan robot berbasis AI juga diprediksi akan mengisi pekerjaan sebagai kasir.
3. Penerjemah
Aplikasi-aplikasi penerjemah, misalnya Google Translate, sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan orang. Nah, aplikasi-aplikasi ini juga menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan kefasihan dan akurasi terjemahan. Google Translate, misalnya, menggunakan neural machine translation yang didukung artificial neural network.
4. Layanan pelanggan
Berkat adanya chatbot, solusi automasi layanan pelanggan (customer service automation) semakin diminati perusahaan. Tidak seperti manusia yang butuh istirahat dan tidur, AI akan selalu siap dan tersedia setiap saat untuk membantu dan menjawab pertanyaan pelanggan.
5. Pekerja di pabrik
Pekerjaan di pabrik umumnya bersifat repetitif, dan tak jarang berisiko tinggi. Robot telah mengambil alih banyak dari pekerjaan tersebut dari tangan manusia, misalnya di industri otomotif. Bahkan belakangan berkembang istilah lights-out manufacturing yang mengacu pada fasilitas manufaktur yang sepenuhnya menggunakan otomatisasi dan robot.
6. Proofreading
Pekerjaan sebagai editor mungkin masih cukup “aman” dari AI. Namun proofreading yang lebih simpel berpotensi lebih cepat diambil alih oleh AI. Kemampuan-kemampuan seperti deteksi otomatis terhadap kesalahan tata bahasa, susunan kata dalam kalimat, dan kesalahan lainnya kini sudah bisa diakses melaluiu aplikasi.
7. Resepsionis
Ada perusahaan-perusahaan yang telah memanfaatkan AI untuk fungsi resepsionis. AI dapat menggantikan peran resepsionis dengan kemampuan-kemampuan seperti automated phone, scheduling, dan sistem touchscreen.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR