Adopsi pendekatan modernisasi bertahap dan adaptif, daripada big bang. Manfaatkan teknik seperti arsitektur koeksistensi untuk secara bertahap bertransisi ke arsitektur hybrid terintegrasi.
Langkah selanjutnya adalah menilai/menakar portofolio dan membangun roadmap. Periksa kemampuan yang mendefinisikan peran mainframe di perusahaan saat ini dan bagaimana kemampuan tersebut terkait dengan ekosistem teknologi hybrid cloud yang lebih besar. Selain itu, tinjau talenta dan sumber daya yang ada, lalu tentukan potensi kesenjangan (gap) yang mungkin terjadi.
Kemitraan dan peran IBM Systems merupakan hal mendasar karena alasan sederhana, yaitu solusi, seperti IBM z16 yang baru, dapat melakukan berbagai fungsi kritis yang menopang lingkungan hybrid cloud yang benar-benar terbuka dan aman. Fungsi-fungsi tersebut mencakup, antara lain, mengakses kumpulan data on-premise yang tidak terstruktur di seluruh platform hybrid cloud, melakukan scaling dan automasi insight berbasis data dengan artificial intelligence (AI), dan memroses aplikasi serta data secara real time. Dan semua fungsi itu dilakukan dengan tetap menilai risiko keamanan.
Menyimpan data di beberapa cloud dan memindahkannya antara mitra dan pihak ketiga membuat perusahaan lebih rentan terhadap masalah keamanan, seperti pelanggaran data. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menakar/menilai solusi infrastruktur yang mendukung kemampuan untuk melindungi data, bahkan ketika data tersebut keluar dari platform Anda, sangatlah penting.
Terakhir, manfaatkan beberapa strategi modernisasi dan mungkinkan akses mudah ke aplikasi dan data mainframe yang ada menggunakan application programming interface (API). Hal iIni berarti kita memberikan pengalaman yang sama bagi para developer dengan mengintegrasikan tool open source dan proses yang disederhanakan demi agility, selain kita mengembangkan aplikasi native cloud di mainframe dan menerapkan container pada aplikasi tersebut.
Di dalam negeri, beberapa bank ternama dan lembaga pemerintah di Indonesia menggunakan mainframe IBM sebagai landasan infrastruktur dalam perjalanan mereka menuju hybrid cloud.
Para eksekutif TI yang disurvei mengharapkan peningkatan penggunaan yang signifikan, baik di mainframe (35%) dan aplikasi berbasis cloud (44%) selama dua tahun ke depan.
Memadukan kekuatan, keandalan, dan keamanan mainframe ke dalam cloud sangatlah penting untuk mencapai kelincahan dan kemampuan di seluruh bagian perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berubah.
Baca juga: Supply Chain Masih Alami Disrupsi, IBM Beberkan Strategi Adaptasi
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR