Canva merilis serangkaian fitur baru yang ditenagai artificial intelligence untuk membantu pengguna mempercepat proses desain dan menghasilkan konten yang lebih baik.
Pasar artificial intelligence, khususnya generative AI, saat ini memang tengah menemukan momentumnya. Tidak hanya karena kehadiran seperti tool ChatGPT, Jasper, Midjourney dan sebagainya, tapi juga aneka tool penghasil gambar, teks, dan video ini mendorong industri ke arah yang baru.
Namun persoalannya bagi pengguna adalah tiap tool generative AI ini harus diakses secara terpisah. Nah, inilah yang ingin dijawab oleh perusahaan desain multimedia asal Australia, Canva, dengan mengonsolidasikan semua fitur tersebut dalam satu platform dan bisa digunakan dengan cara yang simpel, terutama untuk penggunaan sehari-hari. Aneka fitur AI ini dikemas Canva dengan nama Magic.
1. Magic Design
Tool untuk membuat desain ini memungkinkan pengguna memberikan input berupa teks, gambar atau video, yang kemudian, oleh AI, ditransformasi menjadi template yang sesuai konten dan konteks pengguna.
Dengan kemampuan ini, Canva ingin mengurangi waktu yang dibutuhkan pengguna untuk memilih tempate yang sesuai kebutuhan.
Menurut keterangan di website Canva, Magic Design dikembangkan dari jutaan template, gambar, font, dan elemen grafis lainnya yang ada di marketplace. Dan peran AI adalah menciptakan desain.
2. Magic Edit
Menggunakan fitur ini, pengguna dapat menambah, mengganti, atau memodifikasi elemen pada gambar dengan cepat. Pertama, identifikasi dan tandai dulu area elemen yang akan diubah. Kemudian di text box, ketikkan apa yang ingin Anda ubah atau ganti di area tersebut. Selanjutnya, biarkan AI yang bekerja.
3. Magic Presentation
Artificial intelligence pada fitur Magic Presentation memungkinkan siapa saja menciptakan presentasi yang interaktif dengan konten yang relevan dan kaya secara visual. Fitur ini akan memberikan saran mengenai struktur dan konten yang sesuai untuk topik apa saja sehingga proses kreatif pembuatan presentasi dapat dipercepat.
4. Magic Eraser
Fitur ini akan menghapus detail yang tidak diinginkan pada gambar. Magic Eraser menggunakan AI untuk mendeteksi ketidaksesuaian pada gambar pada area yang sudah diidentifikasi terlebih dulu oleh user. Pengguna cukup menyapukan tool pada detail yang ingin dihilangkan, dan biarkan AI melakukan tugasnya.
5. Canva Assistant
Dengan satu klik, Canva Assistant akan membuka berbagai tool lain saat pengguna sedang menyunting dan menghubungkan pengguna ke fitur-fitur yang didukung AI. Tool ini dapat mencarikan informasi desain yang relevan dan ada di Canva dengan cepat.
6. Beat Sync
Tool baru ini digunakan untuk proses kreatif yang berhubungan dengan musik. Beat Sync akan secara otomatis menyesuaikan video footage dengan soundtrack yang diunggah pengguna. Fitur ini memanfaatkan AI untuk mengurangi waktu pengguna jika harus mengedit secara manual dan membantu menemukan momen yang sesuai dengan musik.
7. Translate
Fitur yang didukung AI ini akan dengan cepat dan otomatis menerjemahkan teks pada desain ke dalam lebih dari 100 bahasa hanya dengan sekali klik.
8. Magic Write
Mencari inspirasi kata untuk memulai proses kreatif? Magic Write di Canva Docs AI text generator yang dapat membantu pengguna membuat draft pertama dengan cepat. Untuk memulai, pengguna cukup mengetikkan prompt, dan fitur ini akan menampilkan ide untuk konten, outline blog, caption untuk medsos, ide judul, dan sebagainya.
Pengembangan tool artificial intelligence telah dilakukan Canva sejak 2019, tepatnya ketika Canva menggandeng startup asal Austria, Kaleido AI, untuk mengembangkan fitur background removal dari video dan gambar. Canva kemudian mengakuisisi Kaleido di tahun 2020 dan mengumumkan fokusnya pada AI di awal 2021.
Dalam pengembangan tool Magic ini, tim AI internal Canva menggunakan model-model dasar dari OpenAI dan Stable Diffusion, dan melatih sendiri model-model yang dikembangkan.
Fitur-fitur Magic yang berbasis artificial intelligence ini menempatkan Canva tepat di tengah pusaran tren teknologi terkini, bersama nama-nama besar lainnya seperti Microsoft dan Adobe. Dua nama terakhir ini juga baru saja mengumumkan tool AI yang dibenamkan pada produk-produk inti mereka, seperti Microsoft Office dan generative tool Firefly pada Adobe.
“Akan selalu ada hal-hal yang datang dengan cara yang trendi dan menyenangkan untuk dicoba oleh orang-orang, tetapi mereka pun perlu mencapai tujuan mereka. Mereka perlu mencapai hasil tertentu,” CEO Canva, Melanie Perkins menegaskan apa yang dilakukan Canva dengan artificial intelligence, seperti dikutip dari Forbes.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR