Di sisi lain, para pemimpin non-TI khawatir perusahaan kehilangan kontrol terhadap data perusahaan (40%). Sementara kekhawatiran yang sama diutarakan hanya oleh 23% pemimpin TI. Hal ini, dijelaskan oleh Foundry, karena pemimpin TI lebih memahami cara-cara menangkal masalah tersebut dengan teknologi.
Pemimpin TI (22%) memperlihatkan kekhawatiran yang lebih tinggi terhadap karyawan yang nakal dan menggunakan AI generatif tanpa izin, dibandingkan pemimpin non-TI (14%). Hal itu bisa jadi karena pemimpin non-IT melihat manfaat dari eksperimen awal tanpa izin yang dilakukan karyawan, sementara pemimpin TI lah yang kemudian harus membereskan ketika terjadi masalah.
Proyek Utama Gen AI: Pelatihan
Menjawab pertanyaan tentang penggunaan AI generatif, hampir 90% responden survei mengatakan bahwa mereka setidaknya memiliki satu macam proyek AI generatif yang sedang berlangsung atau baru saja memulainya.
Namun area paling terdepan yang sedang dilakukan perusahaan adalah pelatihan dan peningkatan keterampilan karyawan tentang AI generatif (51% sedang berlangsung, 38% baru saja dimulai). Sektor jasa keuangan kemungkinan besar (59%) memiliki proyek pelatihan yang sudah berjalan.
Proyek lain yang paling banyak disebutkan adalah memberikan tool AI generatif untuk digunakan oleh para karyawan (50% sedang berlangsung, 38% baru saja dimulai).
Namun, pemimpin non-TI dilaporkan telah selangkah lebih jauh daripada pemimpin TI dalam menetapkan kebijakan dan pedoman AI generatif (65% vs 42%), atau dalam mengidentifikasi use case (59% vs 38%).
Dari sisi sektor industri, ritel adalah sektor yang kemungkinan besar telah mengidentifikasi use case (49%), disusul oleh sektor teknologi dan manufaktur (42%), serta sektor jasa keuangan (32%).
Survei ini digelar Foundry pada awal Juli lalu dan diikuti oleh para eksekutif senior. Dari 447 responden, 90% responden memegang peran C-level (CEO, CIO, CTO, CSO, CISO). Responden lainnya adalah manajer, direktur, atau VP. Perusahaan beroperasi terutama di bidang manufaktur, produksi, distribusi, ritel, atau jasa keuangan dan jumlah rata-rata karyawan di organisasi mereka adalah 3.750 orang.
Baca juga: Strategi BI Jawab Tantangan Disrupsi Teknologi AI di Indonesia
Baca juga: Bantah Lambat Pakai AI, Apple Tegaskan AI Ada di Setiap Produknya
Source | : | CIO.com |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR