Google memperbarui layanan peta daring Google Maps dengan sejumlah fitur-fitur terbaru berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Salah satu fitur menarik Google Maps adalah kemampuan pencarian yang mirip dengan Google Search. Dengan fitur ini, pengguna dapat mencari lokasi atau rekomendasi tempat dengan menggunakan kata kunci pertanyaan, bahkan ketika pertanyaan tersebut tidak terlalu jelas.
Misalnya, pengguna dapat mencari hal-hal seperti "Apa yang bisa dilakukan di Tokyo?", "seni latte," atau "dedaunan di musim gugur," dan sebagainya.
Praktik itu menyerupai penggunaan kata kunci yang umumnya digunakan dalam Google Search. Hasilnya adalah daftar lokasi atau tempat terdekat yang sesuai dengan kata kunci yang digunakan.
Untuk mencapai kemiripan antara Maps dan Search, Google telah menganalisis miliaran foto yang diunggah oleh pengguna.
Dalam proses ini, AI mampu menyortir jutaan gambar, termasuk gambar udara, gambar jalan, dan gambar dalam ruangan.
Kepala Tim Google Maps, Miriam Daniel mengatakan analisis AI akan membantu pengguna menemukan item atau lokasi secara acak, seperti kedai kopi yang menyajikan latte dengan hiasan wajah panda.
"Ketika pengguna mencari suatu tempat di Google Maps, Google akan menampilkan daftar tempat terdekat yang cocok dengan kata kunci berdasarkan foto-foto yang diunggah oleh pengguna sebelumnya," ujarnya seperti dikutip The Verge.
"AI memainkan peran penting dalam banyak hal, mulai dari membantu Anda menavigasi, bepergian, menemukan resto baru, hingga ke mana dan kapan harus pergi. Ini semua adalah keputusan penting yang selalu diambil orang-orang," kata Chris Phillips, wakil presiden dan manajer umum produk pemetaan Google, Geo.
Fitur baru lainnya di Google Maps adalah informasi tentang ketersediaan stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Dengan fitur ini, pengguna dapat menanyakan apakah stasiun pengisian daya yang mereka tuju berfungsi atau tidak.
Google Maps akan memberikan informasi tentang kapan stasiun pengisian daya terakhir digunakan, sehingga pengguna dapat memutuskan apakah mereka ingin mengisi daya kendaraan di sana atau mencari alternatif lain.
Google juga telah meningkatkan detail tentang pengisian daya listrik, termasuk apakah stasiun pengisian daya yang tersedia sesuai dengan kendaraan listrik pengguna, serta apakah pengisian daya dilakukan dengan cepat, sedang, atau lambat.
Fitur lainnya adalah "Immersive View," yang menawarkan tampilan 3D kepada pengguna untuk membantu mereka melihat dengan lebih jelas ke mana harus pergi. Fitur ini juga menyediakan informasi tambahan seperti lokasi bisnis lokal, cuaca, dan lalu lintas. Fitur Immersive View sudah tersedia untuk pengguna Android dan iOS di 15 kota berbeda.
Selain itu, ada fitur "Lens in Maps," yang memungkinkan pengguna menggunakan kamera ponsel mereka untuk melihat informasi tentang lingkungan sekitar, seperti stasiun kereta terdekat, kedai kopi, atau mesin ATM.
Google juga telah meningkatkan tampilan bangunan dan jalur navigasi di Google Maps untuk membuatnya lebih realistis dan mudah dimengerti. Selain fitur-fitur ini, Google juga telah memperluas API Maps mereka kepada pengembang dan perusahaan otomotif.
Google ingin menjadikan Google Maps sebagai alat yang membantu orang menemukan tempat-tempat atau pengalaman baru dengan bantuan algoritma canggih dalam layanan peta daring mereka.
Teknologi AI memainkan peran penting dalam hal ini, membantu pengguna dalam navigasi, perjalanan, penemuan tempat makan baru, dan keputusan penting lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Google Kucurkan Dana Rp31 Triliun ke Perusahaan AI Anthropic
Baca Juga: Pendapatan Intel Tetap Turun Meski Permintaan Solusi AI Meningkat
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR