CEO Intel, Pat Gelsinger, mengekspresikan keyakinan tinggi terhadap tren AI PC dan menjanjikan bahwa Intel akan terus mendominasi di masa mendatang, meskipun persaingan semakin sengit. Pernyataan ini disampaikannya dalam "Intel Innovation Taipei 2023 Technology Forum," dihadiri oleh eksekutif mitra ekosistem PC seperti ACER dan ASUS.
Gelsinger menegaskan niatnya untuk mempertahankan dominasi perusahaan di masa depan, terutama menghadapi persaingan yang tumbuh di segmen PC dan khususnya AI PC. Sebuah laporan dari Wccftech (13/11) mengungkapkan rencana NVIDIA dan AMD untuk meluncurkan CPU berbasis ARM pada 2025, mencoba menggoyahkan dominasi yang telah dibangun oleh Intel dan Apple.
Intel, di tengah persaingan dengan NVIDIA, AMD, dan Qualcomm, memperlihatkan komitmen pada konsep AI dalam PC. Pat Gelsinger menyatakan bahwa AI adalah masa depan dalam setiap aspek teknologi, dan Intel sedang bekerja sama untuk mengintegrasikan AI ke dalam industri PC.
ASUS juga turut menunjukkan PC AI dalam konferensi tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang visi masa depan perusahaan kepada CEO Intel. Ini menunjukkan bahwa asisten berbasis AI mungkin akan menjadi kenyataan dalam industri PC, mirip dengan Siri Apple yang terintegrasi dalam PC melalui suara dan perintah.
Gelsinger mengakhiri dengan mengungkapkan rencana Intel untuk mengirimkan 100 juta "AI PC" pada tahun 2025, meskipun detail spesifik tentang PC AI belum diungkap. Intel terlihat meletakkan fondasi AI pada PC dengan VPU khusus di Meteor Lake dan produk mendatang, menunjukkan niat untuk membawa inovasi ke dalam industri PC dengan memasukkan pengaruh genAI ke dalam produk konsumen.
Kontribusi AI
Saat ini banyak pabrikan PC di dunia mengucurkan dana investasinya untuk pengembangan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk menciptakan teknologi inovatif dan mengubah dinamika pasar PC di masa depan. Meskipun penjualan PC mengalami penurunan beberapa tahun terakhir, kehadiran produk AI generatif seperti ChatGPT dari OpenAI dan Ernie Bot dari Baidu dianggap sebagai terobosan yang dapat mengubah tren tersebut.
Produsen PC, seperti AMD dengan seri Ryzen Pro 7040, telah meluncurkan perangkat dengan chip yang dirancang khusus untuk kemampuan AI. Proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2027, sekitar 86% dari 34 juta laptop yang dikirimkan ke Tiongkok akan menjadi PC AI.
Perusahaan komputer Lenovo memiliki visi untuk mengubah konsep "komputer pribadi" menjadi "komputer yang dipersonalisasi" dengan menggunakan AI. Lenovo membayangkan laptop yang mampu menyusun laporan kerja berdasarkan preferensi pengguna dan dokumen masa lalu.
Selain itu, tren revolusi AI tidak hanya terbatas pada PC, tetapi juga merambah ke perangkat seluler. Oppo dan Vivo, sebagai contoh, aktif mengintegrasikan AI ke dalam ponsel mereka. Oppo meluncurkan model bahasa besar (LLM) AndesGPT untuk meningkatkan interaksi pengguna, sementara Vivo berencana menyematkan model AI ke dalam sistem operasi baru mereka, OriginOS 4.
Kelangkaan Chip AI
Saat ini popularitas chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin meningkat dan diperebutkan banyak perusahaan teknologi. Dalam acara SEMICON Taiwan 2023, perusahaan semikonduktor TSMC mengungkapkan pasokan chip AI kemungkinan akan semakin langka hingga 18 bulan ke depan.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Nikkei Asia, kepala TSMC Mark Liu mengatakan masalah pasokan akan terus berlanjut hingga tahun 2024. Hal itu bukan disebabkan oleh kelangkaan chip AI, tetapi oleh kekurangan kapasitas chip on-wafer-on-substrate (COWOS). TSMC mengakui bahwa mereka tidak dapat memenuhi seluruh permintaan pelanggan mereka, namun mereka berkomitmen untuk mendukung setidaknya 80 persen permintaan.
Peningkatan tiba-tiba dalam permintaan chip COWOS baru-baru ini, dengan pertumbuhan hingga tiga kali lipat dalam setahun terakhir, juga menjadi sorotan. Namun, TSMC menyatakan bahwa masalah kelangkaan ini dianggap sebagai situasi sementara dan diharapkan akan terselesaikan dalam waktu 18 bulan ke depan.
TSMC menjelaskan bahwa mereka sedang memperluas aktivitas lokal mereka dengan mendirikan fasilitas baru senilai USD 2,9 miliar untuk pengemasan chip canggih. Perusahaan juga mencari inovasi di seluruh industri untuk mengatasi meningkatnya permintaan chip, dengan fokus pada pendekatan baru dalam menghubungkan, mengemas, dan menumpuk chip.
Kembangkan Mandiri
Microsoft akan memperkenalkan chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pertamanya bulan depan sekaligus mengurangi ketergantungan Microsoft pada chip GPU (Graphics Processing Unit) yang selama ini dipasok oleh Nvidia. Saat ini chip GPU AI Nvidia sangat populer di pasar tetapi pasokannya sangat terbatas karena banyak perusahaan teknologi yang memesannya.
Hal itu menimbulkan kendala bagi Microsoft yang ingin segera mengimplementasikan chip AI ke dalam proyeknya. Chip AI Microsoft yang diberi kode nama Athena dirancang khusus untuk data center seperti dilansir The Information.
Nantinya kemampuan chip AI Microsoft itu mampu bersaing dengan GPU unggulan Nvidia H100. Saat ini Microsoft dan penyedia layanan cloud lainnya menggunakan GPU Nvidia H100 untuk mendukung model bahasa besar (LLM) dan aplikasi AI lainnya.
Pertama kali informasi tentang Athena muncul pada bulan April tahun ini, dan rencananya chip ini akan diperkenalkan dalam konferensi Microsoft Ignite yang dijadwalkan berlangsung pada 14-17 November. Perkembangan Athena ini terjadi seiring dengan peningkatan permintaan akan chip AI. Khususnya, model bahasa besar (LLM) memerlukan daya komputasi yang besar untuk pelatihan dan operasi, sehingga menyebabkan kelangkaan chip AI dan peningkatan harga.
OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, telah mengindikasikan minat dalam pengembangan chip AI mereka sendiri. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat mengurangi ketergantungan mereka pada Nvidia dan pemasok chip lainnya.
CEO OpenAI, Sam Altman, telah memprioritaskan akuisisi chip AI yang canggih dan mendorong untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, terutama Nvidia, yang merupakan pemasok utama GPU OpenAI saat ini. Kekurangan prosesor berkinerja tinggi ini telah meningkatkan biaya, terutama dengan tingginya permintaan untuk layanan ChatGPT OpenAI yang sangat populer saat ini.
"OpenAI sedang mempertimbangkan beberapa opsi, termasuk pengembangan chip AI sendiri," katanya
Langkah-langkah ini diharapkan akan membantu Microsoft mengurangi biaya dan meningkatkan kinerja layanan cloud mereka. Selain Microsoft, Google dan Amazon juga sedang mengembangkan chip AI mereka sendiri, menunjukkan bahwa pasar chip AI akan terus berkembang pesat.
Baca Juga: OpenAI Luncurkan Dall-E 3 Versi API, Tawarkan Banyak Opsi Format
Baca Juga: China Ungkap Celah Keamanan Chatbot AI ChatGPT dan Google Bard
Baca Juga: Teknologi AI Grok Bakal Terintegrasi ke Mobil Tesla, Makin Canggih!
Baca Juga: Oppo Find X7 Pakai Teknologi Hasselblad HyperTone, Gambar Makin Tajam
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR