Dengan kemunculan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI), terlihat bahwa penyedia AI memiliki kebutuhan bisnis yang secara signifikan berbeda dari penyedia layanan cloud atau konten.
Perubahan ini membuka peluang besar bagi penyedia data center untuk menyesuaikan solusi yang dapat melayani segmen bisnis baru dengan efektif.
Hal ini juga mendorong peningkatan dalam desain, implementasi, dan operasional data center baru di seluruh dunia.
Beberapa dekade lalu, para pengamat industri telekomunikasi terkejut melihat tren baru dalam penyediaan dan adopsi layanan telepon.
Penyedia layanan seluler mampu menghadirkan jaringan baru dengan lebih cepat dan merata di pasar dengan pengguna yang belum mengalami penetrasi substansial pada layanan telepon rumah.
Para pengguna dengan cepat mendaftar sebagai pelanggan, mengakibatkan adopsi seluler yang lebih cepat di wilayah-wilayah yang masih berkembang seperti Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan tempat lainnya, dibandingkan dengan pengguna yang sudah mapan di Amerika Utara atau Eropa.
Ada banyak faktor yang mendorong tren ini, tetapi pada dasarnya ada dua hal yang menjadi pendorong utama:
Saat ini, perkembangan di industri data center tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan sejarah jaringan telekomunikasi.
Meskipun demikian, terdapat beberapa pembelajaran yang dapat diambil, seperti peluang untuk membawa ide-ide segar dalam membangun di pasar yang belum tergarap.
Berkembangnya Cloud di Pasar yang Belum Terjangkau
Seiring dengan pertumbuhan jangkauan layanan cloud, konten, dan internet, peran penting yang dimainkan oleh data center semakin mendapat pengakuan luas.
Jangkauan data center terus berkembang, mulai dari penyebaran awal yang terpusat di sekitar titik-titik koneksi internet hingga data center di edge yang meluas dan fasilitas berorientasi layanan cloud yang dikembangkan di dekat kawasan target pengguna regional, memerlukan akses jaringan yang optimal.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR