Mengingat pesatnya perkembangan AI generatif dan risiko yang ditimbulkannya, McKinsey menyarankan perusahaan untuk mengambil pendekatan yang lebih terkoordinasi dan jangan terjebak dalam pilot mode. Pendekatan yang terkoordinasi akan memudahkan penentuan prioritas use case dan memastikan visibilitas penuh terhadap risiko.
Bagaimana caranya? Para pemimpin perusahaan dianjurkan menunjuk satu eksekutif senior yang akan bertanggungjawab mengawasi dan mengontrol semua aktivitas terkait AI generatif.
Langkah kedua yang dianjurkan McKinsey adalah membentuk kelompok lintas fungsi yang terdiri dari para staf senior yang mewakili data science, engineering, hukum, keamanan siber, pemasaran, desain, dan fungsi bisnis lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memformulasikan dan mengimplementasikan strategi AI dengan cepat dan luas.
Jajaran manajemen juga dianjurkan membangun kemitraan dan aliansi yang luas demi terciptanya nilai dari AI generatif dengan cepat. Namun perusahaan juga diminta mewaspadai vendor lock-in dan risiko yang ditimbulkan oleh pihak ketiga.
Dalam pertanyaan ini, McKinsey mengajak perusahaan meninjau kembali kemampuan perusahaan pada tiga aspek: teknologi, talenta, dan budaya organisasi.
Pada aspek teknologi, McKinsey menyoroti pentingnya harmonisasi dan akses terhadap data; kemampuan mendesain arsitektur data yang scalable; pembaruan infrastruktur komputasi dan tooling yang mungkin dibutuhkan.
Adopsi AI generatif akan membutuhkan penilaian ulang terhadap talenta yang dimiliki perusahaan. Beberapa jenis pekerjaan mungkin akan hilang. Perusahaan juga mungkin akan membutuhkan bidang yang sama sekali berbeda atau baru.
Oleh karena itu, jajaran manajemen mungkin harus mengajukan pertanyaan kepada pimpinan perusahaan tentang pemahaman kebutuhan talenta AI dan rencana untuk memenuhinya. Selain itu, SDM yang sudah ada juga perlu dilatih untuk mengintegrasikan AI generatif ke dalam pekerjaan mereka sehari-hari dan membekali pekerja guna menjalankan peran-peran baru.
Namun McKinsey mengingatkan perusahaan untuk mempertimbangkan peringatan yang muncul dalam World Economic Forum, 14 April 2023 : menggunakan AI untuk menggantikan talenta di level junior akan membahayakan pengembangan kreator, pemimpin (leader), dan para manajer di masa depan.
McKinsey juga mengajak perusahaan untuk memperhatikan soal budaya organisasi yang akan menentukan kesuksesan adopsi dan implementasi AI generatif di sebuah perusahaan. Perusahaan yang sulit berinovasi dan berubah tentunya akan sulit mengimbangi kemajuan AI generatif.
Menurut McKinsey, dua hal yang melibatkan budaya organisasi dan menjadi kunci sukses adopsi AI generatif adalah budaya belajar, rasa tanggung jawab dan akuntabilitas bersama.
Baca juga: IBM Manfaatkan Potensi AI Generatif Guna Percepat Transformasi Digital
Baca juga: VMware Explore 2023 Singapore: Private AI Foundation Bantu Manfaatkan AI Generatif
Source | : | Mckinsey.com |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR